REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim yang terdiri dari sembilan orang alumni Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia (UI) melakukan ekskavasi atau penggalian sistematis untuk mengkaji peninggalan arkeologi atau purbakala yang terpendam dalam tanah di sebelah barat daya Stasiun Jakarta Kota. Ekskavasi arkeologi ini merupakan kerja sama antara OCG JV yang bergerak sebagai konsultan perencana MRT Jakarta fase kedua, bersama PT Airufindo Multi Karya sebagai konsultan pelaksana studi arkeologi bangunan cagar budaya.
Muhammad Faiz, salah satu anggota yang tergabung dalam tim ekskavasi Arkeologi UI mengatakan, terdapat tujuh titik gali dalam ekskavasi tersebut. Tujuh titik itu tersebar di sekitar Kota Tua, Jakarta.
"Alasan penentuan titik-titik gali tersebut untuk menentukan gate in/out MRT yang akan melewati sekitar kawasan Kota Tua. Karena jalur MRT bakal melewati kawasan cagar budaya, maka perlu adanya kajian ilmiah arkeologi terlebih dulu," jelas Faiz melalui pesan tertulisnya kepada Republika.co.id, Kamis (25/10).
Faiz juga menambahkan, tiga titik telah dilakukan penggalian dan saat ini sedang dalam proses pengurukan atau menimbun kembali. Karena perekaman data telah selesai dilakukan.
Ketiga titik itu terdiri dari, titik pertama berada di sebelah tenggara Museum Bank Mandiri, titik kedua ada di tengah segitiga Dishub yang letaknya dekat pos Terminal Transjakarta Stasiun Jakarta Kota. Sedangkan titik yang ketiga di sebelah barat daya Stasiun Jakarta Kota, berdekatan dengan lokasi galian yang saat ini sedang dilakukan.
"Dua titik masih dalam proses penggalian, dan dua titik lagi masih dalam tahap survei," imbuhnya.
Proses ekskavasi arkeologi ini, lanjutnya, sudah berlangsung sejak akhir bulan September 2018 lalu. Hingga saat ini, sudah berbagai benda purbakala yang ditemukan tim Arkeologi UI tersebut. Di antaranya banyak temuan lepas ribuan fragmen keramik. Baik itu keramik Cina, Jepang, maupun Eropa.
"Selain itu kita juga menemukan fragmen tembikar, stoneware, botol-botol beling, dan tulang-tulang binatang. Untuk semua temuan itu masih dalam tahap identifikasi dan analisis," ujar alumni Arkeologi UI angkatan 2017 itu.