Kamis 25 Oct 2018 20:26 WIB

Soal Politisi Sontoloyo, Ketua TKN Bantah Jokowi Geram

Ketua TKN ingin mengingatkan rakyat agar tidak jadi korban politisi sontoloyo.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir bergegas usai melakukan audensi dengan komisioner Bawaslu dikantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (25/10).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir bergegas usai melakukan audensi dengan komisioner Bawaslu dikantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Erick Thohir membantah jika presiden geram hingga menlontarkan pernyataan politisi Sontoloyo. Erick mengatakan, komentar tersebut untuk mengingatkan rakyat uang kerap menjadi korban politisi sontoloyo.

"Enggak dia bukan geram, dia kan orangnya sangat sabar," kata Erick Thohir saat menyambagi kantor Bawaslu RI di Jakarta Pusat, Kamis (25/10).

Baca Juga

Erick juga membantah jika pernyataan itu terlontar secara tidak sengaja oleh presiden. Dia mengatakan, pernyataan jelas dibuat mengingat rakyat yang kerap menjadi korban atas kebohongan yang dibuat politisi sontoloyo yang di maksud.

Lebih jauh, Ketua TKN yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) ini memastikan jila presiden merupakan sosok penyabar. Dia mengatakan, hal itu terbukti dengan kerap diterpanya presiden dalam waktu berkepanjangan akan isu PKI, anti-Islam hingga pendukung asing.

"Berapa tahun dia (presiden) harus didzolimi seperti ini," ujarnya.

Pemilik Inter Milan itu mengatakan, Jokowi memiliki persepsi yang bagus dan hal itu ingin dia samakan dengan para politikus pendukungnya. Itu, dia melanjutkan, terlohat dalam arahan presiden agar timses menyambangi bawaslu untuk menyamakan persepsi soal kampanye.

"Karena kita tidak mau berbenturan dengan aturan atau bahkan membingungkan pemilih," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement