REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan plastik yang berlebihan ternyata berdampak pada kerusakan lingkungan. Bahkan, penelitian terakhir memperkirakan bahwa saat ini ada lebih dari 150 juta ton sampah plastik di laut.
Tiza Mafira selaku Direktur Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia mengatakan perlu adanya partisipasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik. Menurutnya setidaknya ada cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat untuk membatasi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
"Paling sederhana ditolak aja kalau ditawarkan kantong plastik. Apalagi kalau kita cuma beli satu, dua, atau tiga barang tinggal dimasukin kesalam tas atau kantong," ucap Tiza Mafira saat berbincang di Jakarta, Kamis (25/10).
Perempuan 34 tahun ini juga menyarankan agar menolak sedotan es teh ketika pesan minuman di restoran. “Toh kita bisa minum langsung. Paling sederhana itu menolak dulu," jelas Tiza.
Tiza menyarankan kepada masyarakat untuk membawa barang pengganti plastik, terutama ketika ingin berbelanja sesuatu. "Kemudian langkah berikutnya adalah kita siapkan apa penggantinya. Ketika kita berbelanja banyak, pastikan bawa tas belanja sendiri dari rumah," ujarnya.
"Kalau kita niat mau minum sesuatu yang enak seperti jus, ya kita bawa sedotan sendiri dari rumah," tutupnya. Saat ini, sudah ada sedotan dari bambu atau sedotan stainless steel.