Jumat 26 Oct 2018 10:16 WIB

Polri Imbau Peserta Aksi Bela Tauhid Menjaga Ketertiban

Titik aksi bela tauhid dilakukan di patung kuda Jakarta Pusat.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Aksi Bela Tauhid (ilustrasi)
Foto: Republika/Erik Iskandarsjah Z
Aksi Bela Tauhid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengimbau peserta aksi bela tauhid agar tetap menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. Aksi bela tauhid dilaksanakan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (26/10). "Kami berharap peserta aksi dapat menjaga ketertiban umum, hak-hak orang lain, dan kedamaian bila menyampaikan pendapat di muka umum," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada Republika.co.id, Jumat (26/10).

Aksi ini digelar oleh sejumlah ormas yang bergabung dan menamakan dirinya Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT). Titik aksi bela tauhid ini akan dilakukan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan long march menuju Gedung Mentri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Kepada peserta aksi serta kepada masyarakat seluruhnya, Dedi juga berharap agar tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab. Terutama, terkait dengan kasus bendera tauhid yang saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian. "Masyarakat jangan terprovokasi oleh info-info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, jaga kondusivitas keamanan, percayakan penanganan kepada pihak kepolisian," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, aksi ini diprakarsai oleh sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam BNPT. Keputusan menggelar aksi pun semakin bulat saat mendengar sikap GP Ansor yang enggan meminta maaf atas aksi pembakaran yang dilakukannya.

"Saya bilang nanti dulu, tapi ormas-ormas semalam berkumpul ditambah pernyataan GP Ansor jadi semakin mantap dan semakin bersemangat (untuk menggelar aksi--Red)," terang Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, Kamis (25/10) kemarin.

Rencananya, aksi bela tauhid akan dihadiri oleh 1.000 orang yang akan berkumpul di Patung Kuda. Aksi ini juga akan dikawal oleh laskar FPI untuk menjaga keamanan dan ketertiban. "Kita mengharapkan kepada teman-teman semua, emosi perasaan tetap dalam kesabaran. Ikuti koridor hukum yang ada," kata Slamet.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement