Jumat 26 Oct 2018 15:49 WIB

Saat Mau Masuk Kelas Anak TK Diserang Pakai Pisau, 14 Luka

Sebanyak 14 anak-anak yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang wanita menyerang anak-anak di sebuah taman kanak-kanak (TK) Xinshiji di Chongqing, Cina pada Jumat (25/10) pukul 09.30 waktu setempat. Kejadian itu terjadi pada saat anak-anak selesai istirahat bermain dan hendak kembali ke kelas.

"Perempuan itu membawa pisau dan melukai 14 anak-anak," ujar pejabat kepolisian Cina seperti dikutip laman Associated Press, Jumat.

Pihak kepolisian masih menggali motif penyerangan yang dilakukan wanita berusia 39 tahun itu. Sebanyak 14 anak yang terluka mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Baca juga,  Serangan Pisau di Muenchen, 4 Orang Terluka.

Seorang dokter di Rumah Sakit Kota Banan, Cina mengonfirmasi, anak-anak tersebut berada di rumah sakit. Namun dokter yang tidak ingin disebutkan namanya itu menolak memberikan rincian nama anak-anak yang terluka akibat serangan tersebut.

Polisi belum merilis informasi mengenai pelaku penyerangan. Namun, mengatkan bahwa pelaku memiliki nama belakan Cina, Liu.

Rekaman video beredar di media sosial Cina menunjukkan, anak-anak terluka menangis dan berjalan serta ada yang ditempatkan di kasur dorong ambulans menuju ambulans dari gerbang sekolah.

Setahun terakhir, Cina telah mengalami sejumlah insiden serupa. Sebagian besar menyalahkan orang gangguan jiwa dan ada yang menuduh penyerang bermotif dendam.

Pada Juni, seorang pria menggunakan pisau dapur menyerang tiga anak laki-laki dan seorang ibu di dekat sekolah di Shanghai, dan akibatnya dua anak tewas. Polisi mengatakan, penyerang tersebut tidak memiliki pekerjaan dan melakukan serangan untuk membalas dendam kepada masyarakat akibat keputusasaan-nya itu.

Diketahui, undang-unang Cina membatasi penjualan dan kepemilikan senjata api. Sehingga pelaku kejahatan melakukan aksi nekatnya menggunakan pisau dapur atau dengan bahan peledak buatan sendiri.

Hampir sebanyak 20 anak tewas dalam serangan di sekolah pada 2010. Hal ini menimbulkan tanggapan dari pejabat tinggi pemerintah dan pemimpin sekolah agar menambah gerbang dan penjagaan keamanan di sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement