Jumat 26 Oct 2018 17:31 WIB

Kuartal III, Laba BNI Syariah Tumbuh 24,3 Persen

Kinerja perusahaan yang positif ditunjang pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Budi Raharjo
Nasabah melakukan transaksi di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Nasabah melakukan transaksi di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 306,6 miliar pada triwulan III 2018. Jumlah ini naik 24,3 persen dari bulan September tahun 2018 sebesar Rp 246,6 miliar.

Sementara itu, aset BNI Syariah pada triwulan III tahun 2018 mencapai Rp 38,9 triliun atau naik sebesar 21,5 persen secara year on year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2 persen.

Dari sisi bisnis, BNI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26,9 triliun atau naik 19,3 persen yoy. Kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen konsumer sebesar Rp 13,6 triliun atau 50 persen. Diikuti oleh segmen komersial sebesar Rp 6,1 triliun (22,5 persen), segmen Kecil dan Menengah Rp 5,8 triliun (21,5 persen), segmen Mikro Rp1,0 Triliun (3,8 persen) dan Hasanah Card Rp394 Miliar (1,5 persen).

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 33,5 triliun atau naik 21,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan pencapaian kinerja perusahaan yang positif ditunjang oleh pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas. Juga ekspansi dana murah serta efisiensi operasional sehingga menghasilkan profitabilitas yang optimal.

"Alhamdulillah, secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (26/10).

Peningkatan efisiensi dengan meningkatkan ekspansi dana murah (CASA) yakni melalui kerja sama dengan institusi, Perguruan Tinggi, sekolah dan komunitas salah satunya program pelatihan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk optimalisasi manajemen keuangan masjid di 10 kota. Per September 2018 komposisi DPK didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) mencapai 54,19 persen meningkat dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 48,70 persen.  

Selain itu, untuk menjaga beban operasional agar tetap efisien BNI Syariah bersinergi dengan BNI Induk dalam hal shared services. Operasional perbankan lainnya serta optimalisasi marketing communication melalui channel digital dan online termasuk sosial media.

Per September 2018 BOPO BNI Syariah tercatat sebesar 85,49 persen, lebih rendah dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 87,62 persen. Dalam ekspansi pembiayaan, BNI Syariah fokus kepada sektor rendah risiko dengan terus memonitor kualitas pembiayaan secara konsisten sehingga menghasilkan yield yang optimal.

Per September tahun 2018, rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah sebesar 3,08 persen membaik lebih rendah dibanding posisi yang sama tahun lalu sbesar 3,29 persen. Dalam meningkatkan kinerja, BNI Syariah memelihara hubungan nasabah dan mitra dengan value proposition Hasanah Banking Partner.

"BNI  Syariah menyediakan solusi yang komprehensif melalui produk dan layanan kepada institusi antara lain pembiayaan komersial dan SME, Payroll, Cash Management, Griya Swakarya, dan Financial Institution," kata Abdullah.

Sementara untuk nasabah individu, produk dan layanan BNI Syariah antara lain pembiayaan Griya, Hasanah Card, Fleksi, Wakaf Hasanah, Tabungan, Giro, Deposito, dan Tabungan Haji iB Baitullah. BNI Syariah juga ikut berperan dalam mengembangkan Halal Ecosystem antara lain Halal Food, Halal Tourism, Halal Fashion, ZISWAF, Haji dan Umroh.

Dalam meningkatkan layanan kepada nasabah, BNI Syariah melakukan pengembangan teknologi baik melalui sinergi dengan BNI Induk maupun pengembangan sendiri. Seperti sinergi aplikasi Cash Management (BNI Direct, Virtual Account, dan E-Collection) dan sinergi E-Channel (Debit, ATM, SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile Banking).

Selain itu Sharia Channeling Outlet (SCO) yaitu Kantor Cabang BNI yang dapat melayani transaksi syariah tersebar di 1.584 kantor layanan SCO dan call center BNI 1500046. Pengembangan yang dilakukan sendiri oleh BNI Syariah diantaranya aplikasi digital Wakaf Hasanah, Hasanah Personal, dan Hasanah Lifestyle, Financing Origination System berbasis mobile, Human Resource Integrated System, Whistle Blowing System (WBS) dan Risk Management System.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement