Jumat 26 Oct 2018 18:18 WIB

191 Masjid di Sulawesi Tengah Rusak

Masjid ada yang rusak total, hilang, dan miring sehingga harus dirobohkan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Akibat gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi pada 28 September lalu, membuat Masjid Arkam Babu Rahman (masjid Apung) yang terletak di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, nampak rusak, Sabtu (13/10).
Foto: Darmawan / Republika
Akibat gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi pada 28 September lalu, membuat Masjid Arkam Babu Rahman (masjid Apung) yang terletak di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, nampak rusak, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana gempa bumi, likuefaksi dan tsunami di Sulawesi Tengah mengakibatkan lebih dari 100 masjid rusak. Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) mencatat, 191 masjid di Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, dan Kota Palu rusak akibat bencana.

Koordinator Lapangan Bantuan DMI untuk Sulawesi Tengah, Yadi Jentak mengatakan, pendataan jumlah masjid yang rusak masih terus berjalan. Berdasarkan data sampai 21 Oktober 2018, 191 masjid rusak, 50 di antaranya rusak total sampai tidak bisa digunakan.

"Masjid-masjid yang rusak total tersebut ada yang roboh, hilang, dan miring sehingga harus dirobohkan karena tidak bisa digunakan lagi," kata Yadi kepada Republika.co.id, Jumat (26/10).

Ia menerangkan, selain masjid yang rusak total, ada banyak masjid yang retak dindingnya dan atapnya roboh. Tapi sisa bangunannya masih bisa digunakan sehingga tinggal direnovasi saja.

Menurut perkiraannya, jumlah masjid yang rusak kemungkinan masih bisa bertambah kalau tim DMI dapat menembus Kecamatan Kulawi di Kabupaten Sigi. Masih ada beberapa kecamatan yang belum dapat ditembus tim DMI.

Yadi menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana, DMI akan membangun masjid semi permanen. "DMI akan membangun masjid semi permanen tahan gempa, struktur bangunannya dari baja ringan," ujarnya.

photo
Umat muslim meninggalkan Masjid Al Ikhlas usai menunaikan Salat Jumat pekan kedua pascagempa dan tsunami Palu-Donggala di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, tim DMI masuk ke Sulawesi Tengah pada 12-21 Oktober. Tim DMI sudah memasang 25 paket sound system di masjid darurat dan mushala. Tim DMI juga menyediakan karpet untuk masjid darurat dan mushala. Saat ini DMI sedang menyiapkan bahan baku untuk membangun puluhan masjid semipermanen di Sigi dan Donggala.

Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruquthni mengatakan, DMI sudah mengirim tim ke Sulawesi Tengah. Mereka dibagi menjadi dua. Pertama, tim arsitek yang akan merancang pembangunan masjid yang tahan gempa bumi. Kedua, tim yang mengidentifikasi jumlah masjid yang rusak.

"Sesuai dengan kemampuan DMI, beberapa masjid akan dibangun kembali dengan mempertimbangkan komunitas, strategis wilayah dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Umum DMI telah memberikan arahan apa yang harus menjadi fokus perhatian DMI di Sulawesi Tengah. Ketua Umum DMI mengarahkan agar fokus DMI membangun kembali masjid karena tempat ibadah bagi masyarakat Indonesia adalah organ vital.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement