Jumat 26 Oct 2018 18:49 WIB

Pelapor PBB: Khashoggi Korban Eksekusi Ekstra Yudisial

Terduga pembunuh Khashoggi memiliki hubungan dengan pemerintahan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi melewati pemeriksaan sebelum menuju konsulat Saudi, di Istanbul, sebelum masuk, Selasa, (2/10/2018).
Foto: CCTV / TRT Dunia melalui AP
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi melewati pemeriksaan sebelum menuju konsulat Saudi, di Istanbul, sebelum masuk, Selasa, (2/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- United Nations Special Rapporteur on Extrajudicial, Summary or Arbitrary Executions Agnes Callamard mengatakan, pembunuhan jurnalis Arab Saudi memiliki corak extrajudicial execution. Menurutnya, mereka yang merencanakan pembunuhan itu memiliki posisi cukup tinggi untuk mewakili negara.

"Apa yang kami tahu cukup untuk menunjukkan dengan sangat kuat bahwa Khashoggi adalah korban extrajudicial execution (eksekusi dengan hukum rimba)," kata Callamard dikutip laman Aljazirah, Jumat (26/10).

Ia pun memaparkan tentang ciri-ciri eksekusi tersebut. Pertama, yakni tempat kejadian perkara. "Kita tahu pembunuhan dilakukan di gedung konsulat, yang mewakili negara Saudi," ujar Callamard.

Kedua adalah para tersangka yang membunuh Khashoggi. Orang-orang yang hadir saat penghilangan dan dugaan pembunuhan (Khashoggi) adalah memiliki hubungan dengan pemerintahan. 

Baca juga, Direktur CIA Kantongi Informasi Rekaman Pembunuhan Khashoggi.

Selanjutnya, Saudi telah mengakui adanya keterlibatan individu di tubuh pemerintahan dalam kasus Khashoggi. Selama beberapa hari terakhir setidaknya, otoritas Saudi telah mengakui individu pada tingkat tertinggi dari struktur otoritas yang terlibat dalam penghilangan dan pembunuhan.

photo
Khashoggi

"Semua elemen itu menunjukkan bahwa hilangnya dan sekarang pembunuhan Jamal Khashoggi mengandung ciri extrajudicial execution," ucapnya menambahkan.

Menurutnya, saat ini langkah yang harus diambil adalah melakukan penyelidikan kompregensif dan independen dalam kasus Khashoggi. Hal itu perlu dilakukan guna menguak bagaimana rencana pembunuhan Khashoggi berjalan dan siapa yang membuat keputusan tertinggi.

"Tapi kami memiliki cukup sekarang untuk menentukan bahwa Pemerintah Saudi bertanggung jawab dan terlibat," ujarnya.

Namun perwakilan Saudi untuk PBB Faisal Farhad mengkritik penjelasan yang diberikan Callamard. "Kami menyerukan kepadanya untuk tidak melebihi mandatnya di (bidang) extrajudcial execution. Tolong jangan beri kami pendapat pribadi dalam pertemuan resmi ini," kata Farhad.

Seorang jaksa penuntut umum Saudi yang menangani kasus Khashoggi telah menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi memang direncanakan. Hal itu diungkapkan setelah jaksa menginterogasi para tersangka yang telah ditahan otoritas Saudi.

Kementerian Luar Negeri Saudi, pada Kamis (25/10), mengonfirmasi keterangan jaksa penuntut tersebut. Mereka mengakui bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi terencana.  Khasoggi dinyatakan hilang saat mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Awalnya, Saudi membantah terlibat atau mengetahui tentang hilangnya Khashoggi.

Berselang sekitar dua pekan sejak dinyatakan hilang, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di gedung konsulat. Kendati demikian, tubuh atau jasad Khashoggi belum ditemukan hingga kini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement