REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Darmaningtyas memintar agar Esemka bisa memproduksi kendaraan yang diperuntukkan bagi angkutan umum. Pasalkan, Esemka dinilai akan kesulitan jika bersaing dengan mobil yang sudah ada saat ini.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah sarana angkutan umum, kalau mobil pribadi tidak urgent," kata Darmaningtyas kepada Antara di Jakarta, Jumat (26/10).
Dia menyampaikan terdapat dua kendala apabila Esemka terus diproduksi tanpa memikirkan kondisi sekarang. Pertama, Esemka akan menambah kemacetan dan kedua sulit bersaing dengan mobil asing yang sudah merajai jalanan hingga pelosok negeri ini.
"Dari segi teknologi juga sulit berkompetisi, karena itu saya enggak pernah dorong-dorong produksi Esemka, lebih baik kita dorong sarana angkutan umum, bus, kereta dan sebagainya," katanya.
Akan lebih baik lagi, lanjut dia, Esemka memproduksi angkutan umum untuk di perdesaan untuk memperlancar produk di perdesaan.
Baca juga, Presiden Jokowi Buka-Bukaan Soal Mobil Esemka.
Setelah kemunculannya pada Mei 2009 yang diciptakan oleh siswa SMK 1 Singosari pada 2009, mobil karya anak bangsa ini kembali akan diprosuksi akhir 2018 ini.
Mobil Esemka sempat ditetapkan oleh Joko Widodo yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Solo menjadi mobil dinas Wakilota dan Wakil Walikota Solo.
Pada awal tahun ini, Esemka kembali muncul dengan model SUV Esemka yang sepintas mirip mobil China Foday Landfort. Saat ini, mobil Esemka kembali ingin mendapatkan pengakuannya kembali dengan mendaftarkan mobil listrik ke Kemenperin.