Jumat 26 Oct 2018 20:20 WIB

BPPD NTB Apresiasi Kemenpar Percepat Pemulihan Pariwisata

Kemenpar mengucurkan Rp 20 miliar untuk percepatan pemulihan pariwisata.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Asisten Deputi Infrastruktur dan Ekosistem pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Indra Ni Tua (enam dari kanan) bersama Ketua BPPD NTB Fauzan Zakaria Amin (lima dari kanan) di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Desain Strategi dan Rencana Aksi (DSRA) Wisata Halal NTB di Hotel Aston, Mataram, Jumat (26/10).
Foto: Dok BPBD NTB
Asisten Deputi Infrastruktur dan Ekosistem pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Indra Ni Tua (enam dari kanan) bersama Ketua BPPD NTB Fauzan Zakaria Amin (lima dari kanan) di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Desain Strategi dan Rencana Aksi (DSRA) Wisata Halal NTB di Hotel Aston, Mataram, Jumat (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Fauzan Zakaria Amin mengapresiasi langkah cepat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mempercepat perluasan pasar wisata Halal NTB. Fauzan menilai, keberpihakan anggaran dan kebijakan yang diberikan pemerintah pusat sangat membantu percepatan pemulihan pariwisata pascagempa.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kemenpar, adanya kegiatan dan keberpihakan anggaran kementerian kami rasa sangat membentu  pemulihan industri pariwisata Lombok Sumbawa," ujar Fauzan di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Desain Strategi dan Rencana Aksi (DSRA) Wisata Halal NTB di Hotel Aston Inn, Mataram, Jumat (26/10).

Seperti diketahui, Kemenpar mengucurkan anggaran khusus sekitar Rp 20 miliar dalam rangka mempercepat pemulihan pariwisata. Selain itu kementerian berupaya menggelar ragam kegiatan untuk menarik kunjungan wisatawan ke NTB. Termasuk juga menggelar famtrip, roadshow dan trauma healing terhadap para pelaku pariwisata.

"Bagi kami upaya-upaya nyata seperti ini sangat membantu dan sesuai dengan arahan dan upaya yang dilakukan Pak Gubernur di masa pemulihan ini," kata dia. Kemudian terkait FGD ini, Fauzan menyebut hal ini menjadi bagian dari upaya nyata untuk mempercepat perluasan pasar pariwisata halal.

Asisten Deputi Infrastruktur dan Ekosistem pada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Indra Ni Tua memaparkan tentang peluang dan tantangan pengembangan wisata NTB ke depan. Menurutnya dalam persaingan pariwisata global NTB masih diuntungkan dari kekayaan segi sumber daya alam dan budaya. Namun hal itu belum didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara internasional.

“Karena itu kualitas Sumber Daya Manusia ini yang perlu kita tingkatkan," ujar Indra.

Dalam FGD tersebut Kementerian mengumpulkan stakeholder terkait untuk merumuskan desain strategi dan rencana aksi (DSRA) wisata halal NTB. Ke depan desain ini akan menjadi pedoman utama dalam pengembangan dan penataan wisata halal NTB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement