Jumat 26 Oct 2018 22:22 WIB

Upsus Siwab Kementan Pacu Tingginya Kelahiran Pedet

Kelahiran pedet sejak Upsus Siwab 2017 hingga Oktober 2018 mencapai 2.314.06 ekor

Red: EH Ismail
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita saat memantau Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) Kementerian Pertanian
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita saat memantau Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) Kementerian Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) Kementerian Pertanian menuai hasil. Pedet hasil Inseminasi Buatan (IB) yang digratiskan kepada para peternak mencapai angka menggembirakan.

Kinerja nasional Upsus Siwab tercatat dari data yang sudah masuk dalam sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi) diketahui, angka kelahiran sejak pelaksanaan Upsus Siwab 2017 hingga 23 Oktober 2018, sudah lahir 2.314.065 ekor dari indukan sapi milik peternak.

Enam bulan kedepan, diprediksi pedet yang lahir mencapai 3,5 juta ekor lebih. Prediksi ini berdasarkan catatan saat ini dan ada tambahan dari sapi yang bunting. Ini artinya telah terjadi loncatan populasi luar biasa melalui program Upsus Siwab. Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.

Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, jika harga anak sapi lepas sapih rata-rata sebesar 8 juta rupiah maka jika hasil Upsus Siwab 2017 – 2018 sebanyak 2.314.065 ekor akan memperoleh nilai ekonomis sebesar Rp18,51 triliun. Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program Uspsus Siwab 2017 – 2018 hanya sebesar Rp 1,41 triliun, sehingga ada kenaikan nilai tambah di peternak sebesar Rp.17,1 triliun.

Dalam Kontes Ternak dan Panen Pedet di Sidoarjo pada 28 Oktober 2018, Presiden Joko Widodo akan memberikan apresiasi kinerja terhadap petugas Inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKb), dan Dokter Hewan berprestasi, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus Siwab.

“Mereka adalah ujung tombak keberhasilan di lapangan, tanpa kerja keras dari mereka program ini tidak akan berhasil,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement