Sabtu 27 Oct 2018 03:47 WIB

Datangi Kedubes Saudi, Aktivis Protes Pembunuhan Khashoggi

Pembunuhan jurnalis tersebut dikutuk secara internasional.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekelompok teman dari wartawan yang terbunuh Jamal Khashoggi meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk menyerahkan jasad Khashoggi dan menghukum mereka yang terlibat. Pembunuhan jurnalis tersebut dikutuk secara internasional.

Kelompok aktivis ini berkumpul di depan Kedutaan Arab Saudi di London. Mereka membuat pernyataan pers yang menuntut hukuman bagi pembunuh yang sesungguhnya.

Baca Juga

Osama Rushdi, seorang teman dekat Khashoggi dan anggota Organisasi Media Turki-Arab mengatakan, banyak Muslim terkejut dengan pembunuhan Khashoggi. Apalagi, banyak Muslim yang ingin bertolak ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji maupun umrah namun takut akan kehidupan mereka.

"Kami akan terus bertanya kepada pemerintah Saudi, pertanyaan-pertanyaan ini dan kami tidak akan meninggalkan mereka sendirian, sampai mereka menjawab pertanyaan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan," katanya seperti diberitakan Anadolu Agency, Jumat (26/10).

Seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Osama Gaweesh pun meneriakkan hal serupa. "Kami ingin orang yang memerintahkan pembunuhan ini (dihukum, Red)," ujar dia. Setelah beberapa hari menyangkal mengetahui keberadaan Khashoggi, para pejabat Saudi pekan lalu mengakui wartawan tersebut tewas di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.

Di tengah kehebohan yang sedang terjadi atas kematian Khashoggi, Raja Saudi Salman telah memecat Wakil Kepala Badan Intelijen Saudi dan seorang pembantu utama. Ia juga telah memerintahkan penangkapan 18 tersangka dalam kasus tersebut.

Sementara itu, para pemimpin dunia terus mendesak otoritas Saudi untuk mengklarifikasi pembunuhan jurnalis tersebut. Gaweesh mengatakan, para pejabat Saudi mengakui pembunuhan Khashoggi hanya setelah ada tekanan dari Presiden Turki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement