Sabtu 27 Oct 2018 06:11 WIB

Waspada Peningkatan Curah Hujan di Akhir Oktober 2018

Sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatra salah satu penyebab meningkatnya hujan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Petir menyambar salah satu pertanda curah hujan deras akan turun. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petir menyambar salah satu pertanda curah hujan deras akan turun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk waspada terhadap adanya peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia di akhir Oktober 2018. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo menyampaikan bahwa peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bagian Barat.

"Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatra yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut," ujarnya, Sabtu (27/10).

Baca Juga

Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lembap yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Prabowo menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan konvergensi atau area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah Sumatra hingga Kalimantan bagian Utara. Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan.

Sebaliknya, kata dia, wilayah pulau Jawa bagian Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, Maluku dan Papua potensi hujan diprakirakan masih cukup minim. Minimnya curah hujan disebabkan oleh dominasi massa udara kering yang terpantau masih terdapat di wilayah tersebut. Lalu pola angin yang cenderung terberai sehingga menghambat pertumbuhan awan-awan hujan.

Berikut ini wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk untuk periode 26 hingga 28 Oktober 2018, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Sumatra Selatan, dan Bangka Belitung. Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah.

Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 29 hingga 31 Oktober 2018, ia menyebut di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Riau, Kepulauan Riau. "Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Papua," ujarnya.

Sementara untuk potensi gelombang tinggi 2,5 hingga empat meter, dia melanjutkan, diperkirakan terjadi di Perairan Barat Enggano, Perairan Selatan Banten, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudera Hindia Barat Enggano - Banten, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Juga di Perairan Utara Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat.

Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Di antaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui call center 021-6546315/18, http://bmkg.go.id, follow @infobmkg. "Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement