REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, tokoh-tokoh agama telah sepakat untuk meredam insiden pembakaran bendera berlafazkan tauhid di Garut, Jawa Barat, pada beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan KH Cholil setelah pemimpin ormas Islam dan tokoh agama melakukan pertemuan di Rumah Dinas Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
KH Cholil mengatakan, pertemuan tokoh-tokoh agama tersebut dipimpin langsung oleh Jusuf Kalla dan dihadiri setidaknya 25 orang. Menurut dia, hasil diskusi forum menyesalkan kasus itu, karena yang membawa bendera maupun yang membakar bendera itu telah menciptakan kegaduhan sosial.
Karena itu, ke depannya para tokoh agama sepakat untuk meredam kasus yang juga menimbulkan kegaduhan di media sosial tersebut. "Forum sepakat untuk meredam kegaduhan ini, mengingat mereka juga telah meminta maaf. Adapun kasus hukumnya diserahkan pada penegak hukum," ujar KH Cholil dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/10).
Selain itu, menurut KH Cholil, tokoh-tokoh agama juga sepakat mempererat silaturrahim antar ormas Islam, sehingga negara ini tidak jatuh dalam jurang konflik. "Semua pimpinan ormas sepakat mempererat silaturahmi untuk menjaga persatuan dan kedamaian," kata Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menggelar pertemuan dengan pimpinan ormas-ormas Islam di kediaman dinas, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (26/10) malam. Pimpinan ormas Islam yang tampak hadir antara lain Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin; Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir; Ketua PB NU, Said Aqil; dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar.
Selain itu, pimpinan ormas Islam lainnya yang tampak hadir yakni Ketua Syarikat Islam, Hamdan Zoelva; Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abas; Sekjen PBNU, Helmy Faishal; Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid; Cendekiawan muslim Azzyumardi Azra, dan Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Persatuan Islam Indonesia (Persis), Maman Abdurahman.