REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA — Israel meluncurkan serangan udara di sejumlah titik di Jalur Gaza pada Sabtu (27/10) pagi ini. Jet tempur dan helikopter dikerahkan untuk menembaki sasaran selama lebih dari dua jam, termasuk di antaranya lokasi-lokasi yang diyakini dimiliki oleh Hamas.
Dikutip dari trtworld.com, serangan udara itu terjadi setelah lima warga Palestina tewas dan 170 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel pada Jumat (26/10) kemarin. Seperti diketahui, setiap Jumat warga Palestina melakukan demonstrasi di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
Menurut pasukan militer Israel, serangan udara yang diluncurkan pagi ini merupakan tanggapan atas adanya roket yang ditembakkan ke arah wilayah mereka. Setidaknya ada 14 roket yang diklaim telah ditembakkan dari Gaza ke Israel pada Jumat (26/10) malam. Namun, delapan diantara roket tersebut tertahan dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome yang dimiliki Israel.
Sementara itu, dalam serangan udara yang diluncurkan Israel, tidak adawarga Palestina yang meninggal. Laporan ini dikonfirmasi oleh sumber di Kementerian Kesehatan Gaza.
Sejak Maret lalu, aksi protes terhadap Israel dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza. Mereka menuntut hak untuk kembali ke tanah yang sejak 1948 dijajah oleh Israel.
Lebih dari 200 warga Palestina tewas sejak aksi unjuk rasa dimulai pada 30 Maret lalu. Sementara ribuan lainnya dilaporkan terluka akibat pasukan Israel yang menggunakan kekuatan berlebihan untuk mencegah para demonstran, termasuk tenaga medis yang bekerja di sana.