Ahad 28 Oct 2018 09:03 WIB

Air Mata Cengiz Saat Cerita Antar Khashoggi ke Konsulat

Hatice Cengiz dilarang masuk ke konsulat Saudi dan menunggu di luar, berjam-jam.

Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World dan tersedia pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi berbicara dengan tunangannya Hatice Cengiz sebelum memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018).
Foto: CCTV / TRT Dunia melalui AP
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World dan tersedia pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi berbicara dengan tunangannya Hatice Cengiz sebelum memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Kamran Dikarma

Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, masih belum dapat menerima kejadian yang menimpa pasangannya. Hal itu terlihat saat dia tampil dalam acara wawancara di stasiun televisi Turki, Haberturk, pada Jumat (26/10). Itu merupakan wawancara perdananya di hadapan publik sejak Khashoggi dinyatakan hilang pada 2 Oktober lalu.

Baca Juga

Tenggorokan Cengiz seakan tersedak saat diminta menceritakan kronologi di hari Khashoggi mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tanggal 2 Oktober. Cengiz memang mendampinginya ke sana untuk mengurus dokumen pernikahan mereka. Namun, dia tak diizinkan masuk ke dalam gedung oleh penjaga keamanan.

Cengiz akhirnya terpaksa menunggu di luar gedung. Hatinya mulai cemas setelah menunggu selama tiga jam dan Khashoggi belum juga keluar dari konsulat. Saat menceritakan hal itu, air matanya telah berderai dan membasahi wajahnya. Ia pun sempat termenung beberapa saat dan tak melanjutkan ceritanya.

Cengiz kemudian mengatakan dirinya tidak akan pernah membiarkan Khashoggi mendatangi gedung konsulat di Istanbul seandainya mengetahui bahwa pasangannya akan dibunuh oleh otoritas Saudi. Kendati demikian, Cengiz sempat mengungkapkan sebelumnya bahwa tak ada keraguan atau kekhawatiran dari raut Khashoggi saat mendatangi gedung konsulat pada 2 Oktober.

Bila tebersit saja ekspresi seperti itu dari wajah Khashoggi, Cengiz mengaku akan segera mencegahnya mengunjungi tempat itu. Sebab, dia tahu Khashoggi memang sosok yang tak disukai karena kegemarannya melayangkan kritik tajam terhadap Pemerintah Saudi.

Namun, kini nasi sudah menjadi bubur. Walaupun belum bisa menerima bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulat, Cengiz harus menelan kepahitan itu sendiri. Ia pun menuntut agar semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi diadili.

“Saya menuntut agar semua yang terlibat dalam kekejaman ini, dari tingkat tertinggi hingga terendah dihukum dan dibawa ke pengadilan,” ujar Cengiz dalam acara wawancara itu, seperti dikutip laman BBC.

Saat ini tubuh atau jasad Khashoggi masih dalam proses pencarian. Namun, kalaupun nantinya ditemukan, Cengiz mengatakan, dia tidak mungkin datang ke Saudi untuk menghadiri pemakaman. Bagi wanita yang dekat dengan Khashoggi sejak Mei 2018 ini, momen terakhirnya melihat calon suaminya itu adalah saat dirinya menemani sang tunangan mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Dalam wawancara dengan Haberturk, Cengiz mengungkapkan, dirinya telah menolak undangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk berkunjung ke Gedung Putih. Ia menuding Trump hanya ingin memanfaatkannya untuk meraih dukungan publik AS.

“Trump mengundang saya ke AS, tapi saya menganggapnya sebagai pernyataan untuk memenangkan dukungan publik,” kata Cengiz dikutip laman USA Today. Menurutnya, Trump juga tidak tulus dalam menyerukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Khashoggi.

Seorang jaksa penuntut umum Saudi yang menangani kasus Khashoggi telah menyatakan, pembunuhan terhadap jurnalis Saudi itu memang direncanakan. Hal itu diungkapkan setelah jaksa menginterogasi para tersangka yang telah ditahan otoritas Saudi. Dalam proses interogasi, jaksa memverifikasi informasi yang telah dihimpun tim investigasi gabungan Saudi-Turki.

Kemudian pada Kamis (25/10), Kementerian Luar Negeri Saudi mengonfirmasi keterangan jaksa penuntut tersebut. Mereka mengakui, pembunuhan terhadap Khashoggi terencana. Keterangan tersebut sekaligus membantah klaim Saudi yang sempat menyatakan tidak mengetahui atau terlibat dalam kasus Khashoggi.

Saat ini Saudi telah menahan 15 tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Riyadh mengekstrasidi mereka guna menjalani proses hukum di Ankara. (ed: setyanavidita livikacansera)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement