REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pada 28 Oktober 1886, Presiden Amerika Serikat (AS) ke-22, Grover Cleveland mendedikasikan Patung Liberty sebagai hadiah dari orang-orang Prancis. Patung setinggi 151 kaki itu ditetapkan sebagai monumen nasional pada 1924 dan direnovasi dalam seratus tahunnya pada 1986.
Seorang Pahlawan Perang Saudara, William Tecumseh Sherman memilih patung sesuai dengan keinginan pembuat patung, Frederic Auguste Bartholdi. Ia sebelumnya juga telah berbincang dengan perancang Manara Eifel, Gustave Eiffel guna membahas struktural yang kompleks pada pembangunan patung.
Kesepakatan memuat orang Amerika wajib membiayai pondasi setinggi 23 meter, sementara Prancis yang akan bertanggung jawab atas keseluruhan jadinya patung. Namun, karena masalah keuangan, keduanya sempat menunda proyek tersebut.
Di Prancis, lotere membantu mengumpulkan dana, sementara di AS, dana datang dari tiket pertunjukan teater, pertunjukan seni, lelang, dan memerebutkan hadiah.
Patung Liberty terbuat dari tembaga yang disangga kerangka besi, menggambarkan seorang wanita berjubah memegang obor. Nyala obor dilapisi dengan daun emas.
Penampilan klasiknya berasal dari Libertas, dewi Romawi kebebasan dari perbudakan, penindasan, dan tirani. Tujuh paku di mahkota menyatakan Seven Seas dan tujuh benua. Terang Lady Liberty menandakan pencerahan. Dia memegang obor yang mewakili pengetahuan dan mencatat tanggal Deklarasi Kemerdekaan: 4 Juli 1776.
Sebagai buntut dari serangan 11 September 2001, patung Liberty tertutup untuk umum. National Park Service menyatakan bahwa untuk antisipasi kebakaran dan potensi masalah evakuasi, dan ancaman serangan teroris, membuatnya perlu untuk tetap menutupnya. Sementara, The 10-story pedestal dan museum, tetap terbuka untuk pengunjung.