REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan Lapangan Udara TNI Angkatan Darat (Lanud AD) Gatot Subroto, Lampung natinya dapat melayani penerbangan komersial. Budi mengatakan hal tersebut dapat membuka akses wilayah perbatasan Provinisi Lampung dan Sumatra Selatan.
Tak hanya itu, menurut Budi jika penerbangan komersial dapat dibuka di Lanud AD Gatot Subroto maka juga akan meningkatkan aksesibilitas manusia dan barang. Sebab, lokasi Lanud AD Gatot Subroto strategis mencakup beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan.
"Berbagai pihak sudah berkoordinasi dan semuanya setuju agar Lanud AD Gatot Subroto dapat melayani penerbangan sipil. Untuk itu saya harap akhir tahun 2018 sudah dapat melayani penerbangan sipil," kata Budi di Lampung, Sabtu (28/10).
Dia memastikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah berkomunikasi dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Pada prinsipnya, kata dia, KASAD sudah menyetujui jika Lanud AD Gatot Subroto digunakan untuk penerbangan komersil.
Budi menilai jika rencana tersebut dapat direalisasikan maka akan mempermudah dan mempersingkat waktu masyarakat ketika ingin mengunjungi kota-kota disekitarnya. "Contohnya Masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, jika ingin ke Jakarta harus menempuh waktu lima jam lewat jalur darat menuju Bandara Radin Inten II di Bandar Lampung. Sedangkan ke Lanud AD Gatot Subroto hanya butuh waktu 15 menit saja lewat jalur darat," kata Budi.
Tak hanya itu, masyarakat dari Kabupaten Lampung Barat menuju Radin Inten II juga harus menempuh waktu 8,5 jam lewat jalur darat. Sedangkan jika ke Lanud AD Gatot Subroto hanya memakan waktu 3,5 jam jika melauli jalur darat.
Budi meminta daerah di sekitar Lanud AD Gatot Subroto harus melakukan sejumlah persiapan jika nantinya landasan tersebut bisa digunakan untuk penerbangan komersial. "Jika nanti penerbangan sipil terjadi harus siap menyambut turis-turis. Untuk itu akomodasi seperti hotel serta jalannya harus sudah bagus-bagus," tutur Budi.