REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental hari kedua dimeriahkan dengan rembuk nasional lima gerakan Revolusi Mental. Acara juga menampilkan pameran inovasi pelayanan publik.
Kegiatan digelar simultan di lima lokasi yaitu Swissbell Hotel (Gerakan Indonesia Melayani), Novotel (Gerakan Indonesia Tertib), Hotel Aryaduta (Gerakan Indonesia Bersih), Hotel Four Points (Gerakan Indonesia Mandiri), dan Hotel Peninsula (Gerakan Indonesia Bersatu).
“Pada hari kedua PKN Revolusi Mental, setiap penanggung jawab gerakan melakukan rembuk nasional untuk membahas capaian dan evaluasi pelaksanaan masing-masing gerakan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida.
Penyelenggaraan rembuk tahun ini menjaring berbagai aspirasi dari penyelenggara negara, para akademisi, dunia usaha dan tokoh inspiratif. Selain rembuk nasional, PKN Revolusi Mental hari kedua juga dimeriahkan dengan pameran inovasi pelayanan publik yang bertempat di eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Pameran yang diikuti oleh 100 stan layanan publik dari Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota, ramai dikunjungi oleh masyarakat sejak pagi. "Masyarakat sangat antusias menghadiri pameran inovasi pelayanan publik dari berbagai stan pameran yang ada, salah satunya seperti stan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Sulawesi Utara terlihat ramai oleh masyarakat dari berbagai kabupaten/kota sekitar kota Manado yang ingin membuat e-KTP maupun kartu keluarga” jelas Nyoman.
Selain akses administrasi kependudukan, pengunjung pameran juga dapat melihat dan mendapatkan pelayanan publik lainnya seperti simulasi CAT dari BKN bagi para pelamar CPNS, layanan perpanjangan SIM, pembuatan SKCK, atau edukasi pelaporan pungli dari Ombudsman.
Tak hanya mendapatkan berbagai informasi dari stand, pengunjung juga hadir memenuhi acara pemutaran dan diskusi film bertemakan Revolusi Mental. Film-film yang diputar antara lain Lima, Jalan Raya Pipikoro, dan Darah Garuda.
Pemutaran film dilakukan di Lapangan Koni Sario dan ruang sidang eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Acara pemutaran film dikuti antusias oleh para pelajar, mahasiswa, dan komunitas film. Hadir dalam diskusi film para aktor, sineas, dan pengamat film.
“Film merupakan media yg sangat baik untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai revolusi mental, bagaimana para pelaku film turut berkontribusi untuk menginspirasi perubahan perilaku hidup berbangsa,” ungkapnya seperti dalam siaran pers.
Melalui tiga kegiatan ini, Nyoman berharap kementerian, lembaga, maupun pemerintah provinsi hingga daerah dapat terus mengimplementasikan Gerakan Revolusi Mental melalui pemberian pelayanan optimal kepada masyarakat. Menurutnya, yang terpenting juga, inovasi harus terus dilakukan sehingga dapat hadir layanan masyarakat yang inovatif dan kreatif sesuai dengan semangat Revolusi Mental.