REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bangga melihat perkembangan sapi Belgian Blue. Jenis sapi unggul berbobot raksasa ini menjadi salah satu yang dipamerkan pada Kontes Ternak dan Panen Pedet terbesar di Indonesia yang akan dibuka Presiden Joko Widodo, di Sidoarjo, Ahad (28/10).
“Saya sangat senang melihat perkembangan sapi-sapi Belgian Blue ini, tolong dijaga baik-baik kesehatannya,” kata Amran saat meninjau langsung lokasi persiapan Kontes Ternak dan Panen Pedet, Sabtu (27/10).
Sejak dikembangbiakkan di Indonesia 2016, sapi jenis ras baru Belgian Blue yang saat ini dikembangkan oleh Kementan telah menunjukkan hasil. Amran berharap sapi jenis ini mampu dikembangkan satu juta ekor, maka persoalan daging sapi di Indonesia bisa teratasi.
Sejak dikembangbiakkan Belgian Blue di Indonesia, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyampaikan, hingga 26 Oktober 2018, terdapat 80 ekor kelahiran sapi Belgian Blue yang berhasil dikembangbiakkan, baik dari hasil Transfer Embrio (TE) maupun Inseminasi Buatan (IB).
I Ketut berharap jumlah ini akan terus bertambah, dan akan lahir keturunan-keturunan Belgian Blue yang lebih banyak lagi pada 2019. Kementan menargetkan kelahiran 1.000 pedet Belgian Blue pada mendatang 2019 baik melalui Inseminasi Buatan maupun transfer embrio. Dengan demikian pedet-pedet Belgian Blue tersebut turut meramaikan keanekaragaman bangsa sapi di Indonesia.
"Hingga saat ini, sapi yang dilaporkan bunting dari hasil transfer embrio saat ini sudah ada 126 ekor, sedangkan sapi yang bunting dari hasil inseminasi buatan saat ini sebanyak 150 ekor," ungkap I Ketut.
Program pengembangan sapi jenis ras baru Belgian Blue ini merupakan instruksi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang ditindaklanjuti oleh Dirjen PKH sebagai upaya pemenuhan kebutuhan daging dan bibit sapi unggul nasional. Belgian Blue memang bukan sapi biasa, pertambahan bobot badannya tinggi sekali, per hari bisa mencapai 1,2 - 1,6 kg.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Sugiono menyatakan, berdasarkan informasi dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada tiga bulan ke depan, mulai Oktober, November dan Desember 2018, merupakan bulan-bulan yang dinanti untuk kelahiran pedet-pedet Belgian Blue.
"Saat ini pengembangan sapi Belgian Blue masih terbatas di 11 UPT lingkup Kementerian Pertanian, dengan beberapa kajian yang dilakukan oleh peneliti dan tim pakar pendukung. Program ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Ditjen PKH, Badan Litbang Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Perguruan Tinggi," ujar Sugiono.
Percobaan persilangan sapi Belgian Blue dengan sapi Aceh, Madura dan sapi Bali juga dilakukan dengan cara melakukan produksi embrio dari sapi-sapi tersebut dengan menggunakan semen Belgian Blue. Ujicoba produksi embrio sapi Aceh dengan semen Belgian Blue menghasilkan dua embrio layak transfer. Kedua embrio tersebut langsung ditransferkan pada sapi resipien jenis Limousin dan FH, dan berhasil lahir secara normal pada bulan Mei dan Juni 2018 lalu.