Ahad 28 Oct 2018 16:13 WIB

OJK Lantik CEO Ammana Jadi Ketua Eksekutif Syariah AFPI

AFPI dibentuk oleh OJK sebagai asosiasi yang akan menaungi perusahaan fintek

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Budi Raharjo
Fintech (ilustrasi)
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fintek syariah berpotensi merealisasikan kemajuan halal industri di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

CEO dan Co-Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah, menyampaikan posisi fintek syariah harus siap mengembangkan industri halal dan membawa Indonesia semakin siap bersaing di pasar global. Ia optimistis karena sumber daya generasi penerus Indonesia yang berkualitas, semakin kreatif dan inovatif mengeluarkan ide-ide untuk memaksimalkan peluang yang ada.

Salah satunya terbukti dari semakin banyak perusahaan startup di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap generasi muda Indonesia mampu mengembangkan perpaduan yang baik antara teknologi dan keuangan melalui financial technology (fintek).

Berdasar pada populasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, menurutnya, OJK giat mendorong kehadiran fintech di ranah ekonomi syariah. Lutfi adalah salah satu sosok muda yang berhasil di industri fintech syariah.

Sebagai bentuk dukungan dan komitmennya untuk menjadi yang terdepan dalam industri fintek syariah, Ammana turut ambil bagian dalam salah satu agenda terbesar OJK tahun ini, yakni Fintech Days 2018 yang diselenggarakan di Bali, 25-27 Oktober 2018.

Dalam salah satu rangkaian kegiatan Fintech Days 2018, Lutfi dilantik sebagai Ketua Eksekutif Syariah Asosiasi Fintek Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). AFPI dibentuk oleh OJK sebagai asosiasi yang akan menaungi perusahaan fintek yang terdaftar di OJK dan bergerak khusus pada bidang pendanaan atau pembiayaan.

Dibentuknya AFPI bertujuan untuk menjadi katalisator sekaligus penyeleksi perusahaan fintek baru yang belum terdaftar di OJK. Juga sebagai inspirator sehingga para perusahaan fintek di Indonesia tidak hanya berpikir tentang bisnis tapi juga memiliki semangat untuk mendukung program literasi keuangan secara lebih optimal lagi.

Fintek Ammana yang dipimpin Lutfi menyediakan layanan fintek digital syariah dengan pendanaan crowd-funding dan peer-to-peer (P2P) lending. Ammana bermitra dengan BMT (Baitul Mal wat Tamwil) atau koperasi syariah, dan pelaku UMKM di Indonesia.

"Melalui seleksi usaha UMKM yang ketat dan terstruktur, Ammana memberikan kenyamanan dan keamanan yang maksimal bagi para investor yang tertarik melakukan investasi tanpa riba," kata Lutfi dalam siaran pers yang diterima Republika.

Sejak diresmikan oleh OJK akhir tahun lalu, Ammana tercatat sebagai platform fintek syariah pertama di Indonesia. Ammana dikenal sebagai satu-satunya perusahaan fintek syariah yang hadir untuk memudahkan kolaborasi pendanaan UMKM melalui landasan digital secara syariah.

Dalam pelaksanaannya, Ammana mendapat dukungan penuh dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), Forum Wakaf Produktif (FWP), dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Lutfi berharap kemudahan pendanaan digital syariah dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi syariah dan industri halal Indonesia Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement