REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap rakyat Palestina yang berada di Jalur Gaza. Serangan udara tersebut juga berimbas langsung pada bangunan rumah sakit Indonesia di Gaza.
Founder Yayasan Nusantara Palestina Center Abdillah Onim yang tengah berada di Gaza pada saat tentara Israel melancarkan serangan menceritakan kronologis peristiwa naas tersebut. Ia menuturkan setidaknya dalam serangan tersebut mengakibatkan kerusakan di bagian dalam rumah sakit.
"Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza mengecam serangan udara Israel yang menyasar jatuh dekat kawasan rumah sakit Indonesia di Utara Jalur Gaza pada Sabtu (27/10). Serangan tersebut menimbulkan kerusakan bagian dalam di rumah sakit itu," kata Onim dalam keterangan yang diterima Republika, Ahad (28/10).
Menurut kesaksiannya, setidaknya empat rudal dijatuhkan Israel dekat atau persis didepan Rumah Sakit Indonesia berjarak kurang dari 250 Meter, tepatnya disebuah lapangan kecil. "Dulunya 10 tahun lalu lapangan tersebut pernah dijadikan tempat pelatihan dan olah raga pemuda Gaza," ujarnya.
Akibat serangan tersebut aktivitas rumah sakit sempat terhenti karena tidak sedikit dari tim medis dan pasien sempat menjauh dari rumah sakit. Mereka mengkhawaitkan adanya serangan susulan.
Akibat serangan tersebut, serpihan rudal merusak ruang operasi dan bagian ICU. Tak hanya itu, menurut penuturan Onim, jendela kaca pecah sebagian bingkainya rusak, plafon rusak, dan alat laboratorim berbahan kaca pun juga pecah.
Onim mengimbau kepada pemerintah Indonesia segera turun tangan, minimal mengurangi mencari solusi agar mengurangi penderitaan warga Gaza. "Harapan saya bapak Presiden RI dapat meluangkan waktu untuk mengunjungi kota Gaza minimal mengunjungi Palestina," ucapnya.