Ahad 28 Oct 2018 21:27 WIB

Anwar Ibrahim: Penderitaan yang Saya Alami Terbilang Kecil

Anwar Ibrahim juga memaafkan orang yang telah membuatnya menderita

Anwar Ibrahim
Foto: Channel News Asia
Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim mengungkapkan alasan dirinya memaafkan Mahathir Mohammad. Menurut Anwar, tak lain karena kecintaannya pada negara.

"Penderitaan yang saya alami masih lebih kecil dari penderitaan yang dialami rakyat, itu yang selalu saya tanamkan kepada diri dan keluarga atas segala apa yang terjadi pada diri saya," katanya di Padang, Sumatra Barat, Ahad (28/10).

Menurut dia, meskipun dirinya difitnah, dipukuli, dihina dan lainnya. Dirinya masih bisa mengirimkan anak-anaknya mengenyam pendidikan tinggi di universitas.

Selain itu, apabila mengalami sakit, dirinya bersama keluarga masih dapat menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan rakyat tidak memiliki hak untuk melanjutkan pendidikan sehingga ada jurang pemisah antara kaya dan miskin.

Ia mengatakan dirinya bersama Mahatir Mohammad pernah menjadi seteru yang sengit dalam sejarah Malaysia. Namun, karena kecintaan pada negara dan untuk menyelamatkan negara dari perampokan uang rakyat dan penindasan.

"Hal inilah yang membuat dirinya bergabung dengan Mahatir Mohammad untuk menumbangkan pemerintahan," kata dia.

Ia mengatakan dirinya hampir 10,5 tahun dihukum penjara dan enam bulan yang lalu baru dibebaskan. Selama dipenjara dirinya lebih banyak merenung dan membaca ribuan buku sehingga memberikan motivasi bagi dirinya.

Menurut dia, dirinya telah berulang kali di fitnah mulai dari agen dari berbagai negara mulai dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan lainnya, selain itu tersangkut kasus sodomi dan lainnya.

Selama 20 tahun, media di Malaysia dikungkung dan tidak boleh mengungkap hal yang  buruk tentang pemerintah. Dia meyakini bahwa masyarakat Malaysia tidak sebodoh apa yang dipikirkan penguasa kala itu.

"Saya memperjuangkan kebenaran dan yakin dengan perjuangan yang saat ini dilakukan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement