REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pemilik klub sepak bola Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, tewas bersama empat lainnya ketika helikopternya jatuh dan kemudian meledak setelah pertandingan Liga Primer Inggris, Sabtu (27/10). Konfirmasi meninggalnya Vichai diumumkan Leicester dan pihak kepolisian setempat pada Ahad (28/10).
Vichai membeli tim yang tak dikenal dunia pada 2010. Leicester kemudian mengejutkan dunia sepak bola dengan memenangkan gelar Liga Primer Inggris pada 2016 dan nama tapian asal Thailand ini kemudian ikut terkenal.
Ayah dari empat orang dan pendiri duty-free King Power International dicintai pleh para penggemar the Foxes setelah sokongan uangnya menghadirkan prestasi bak kisah dongeng tersebut.
"Ini dengan penyesalan terdalam dan kesedihan bersama, kami konfirmasikan ketua kami, Vichai Srivaddhanaprabha, adalah salah satu dari mereka yang secara tragis kehilangan nyawa pada Sabtu malam ketika helikopter membawa dia dan empat orang lainnya jatuh di luar Stadion King Power," bunyi pernyataan klub pada Ahad (28/10).
Pihak kepolisian Leicestershire menjelaskan, pesawat itu jatuh di parkiran mobil di dekat stadion King Power sekitar pukul 19.30 waktu setempat, sekitar satu jam setelah pertandingan Leicester City kontra West Ham United yang berakhir imbang 1-1. Korban lainnya diyakini dua anggota stafnya, Nursara Suknamai dan Kaveporn Punpare, pilot Eric Swaffer dan penumpang Izabela Roza Lechowicz. Tidak ada seorang pun di parkiran yang terkena dampak kecelakaan itu.
Menurut para saksi, helikopter itu baru saja naik ke bagian atas stadion sebelum mulai berputar, kemudian jatuh dan terbakar. John Butcher, yang berada di dekat stadion pada saat kecelakaan itu, mengatakan kepada BBC bahwa keponakannya melihat helikopter itu lepas kendali. Ia menduga akibat baling-baling belakang yang rusak.
Ratusan penggemar meletakkan bunga, kaus bola, dan syal di luar stadion untuk menghormati Vichai pada Ahad. "Dia memasukkan begitu banyak uang ke klub. Dia telah membawa klub itu dari kurator, memasukkan uangnya, membangun tim, memenangkan Liga Primer Inggris," kata penggemar berusia 68 tahun, Richard Mobbs kepada Reuters.
Menurut majalah Forbes, Vichai adalah orang kelima terkaya di Thailand dengan perkiraan kekayaan bersih 4,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 74,5 triliun).
Perusahaan duty-free yang didirikan pada 1989, menguasai bandara pada 2006 di bawah pemerintahan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Monopoli ini terus berlangsung bahkan setelah Thaksin tersingkir dalam kudeta tahun itu. Keluarga Vichai juga memiliki sepak bola Belgia, Oud-Heverlee Leuven.
Investigasi penyebab kecelakaan itu dipimpin oleh Air Accidents Investigation Branch (AAIB), dan kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari, kata polisi. Pembuat helikopter, Italia Leonardo SpA, mengatakan siap membantu penyelidikan.