Senin 29 Oct 2018 07:55 WIB

Sleman Kembangkan Potensi Wisata Sejumlah Candi

Ada delapan candi yang diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Sleman.

Candi Ijo
Foto: yogyakarta.co
Candi Ijo

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap untuk mengembangkan potensi pariwisata di sejumlah peninggalan sejarah candi yang banyak terdapat di wilayah itu. "Selama ini Sleman dikenal dengan sebutan 'Kota Seribu Candi', ini karena banyak sekali terdapat candi di wilayah ini. Baik yang sudah selesai dipugar maupun yang masih dalam proses pemugaran," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, DIY, Senin (29/10).

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman selama ini telah melakukan kerja sama dengan Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta dalam merawat dan mengembangkan potensi candi di Sleman sebagai destinasi wisata. "Selain itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini juga menyerahkan pengelolaan wisata delapan candi ke Sleman," katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya penyerahan tersebut pengelolaan delapan candi-candi akan semakin maksimal. "Terutama untuk menjadi destinasi wisata yang menarik, sehingga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sleman," katanya.

Delapan candi yang diserahkan pengelolaannya ke Sleman di antaranya yakni Candi Ijo, Candi Banyunibo, Candi Sari, Candi Kalasan, Candi Kedulan, Candi Sambsari, dan Candi Gebang. "Dari sejumlah candi tersebut saat ini yang sudah mulai berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan di antaranya Candi Ijo dan Candi Banyunibo di Prambanan. Juga Candi Sambisari, dan Candi Kalasan di Kalasan," katanya.

Sudarningsih mengatakan untuk mengoptimalkan pengelolaan candi-candi tersebut, pihaknya akan fokus pada pengembangan pariwisata dan potensi di sekitarnya. "Sedangkan untuk perlindungan dan perawatan zona-zona candi tetap akan dilakukan BPCB Yogyakarta," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement