REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- PT Angkasa Pura (AP) I telah menyiapkan sekitar Rp 500 miliar mengembangkan tiga bandara yang diserahkan pengoperasiannya dari Kementerian Perhubungan.
Direktur Utama PT Angkasa I Faik Fahmi mengatakan tiga bandara itu adalah Bandara Sentani, Bandara Luwuk dan Bandara Samarinda. Masing-masing dana yang diperlukan adalah Bandara Sentani Rp 300 miliar, Bandara Luwuk Rp 60 miliar dan Bandara Samarinda Rp 190 miliar.
Sumber pembiayaan seluruhnya masih dari internal keuangan AP I. "Dari kami internal, tidak ada rencana kerja sama. Kalau rencana kerja sama ini adalah Bandara Lombok," katanya, Senin (29/10).
Terkait skema kerja sama, Faik menuturkan melalui penyertaan modal negara (PMN). Sementara, Bandara Samarinda dan Sentani skema kerja samanya berupa kerja sama operasi.
"Sentani itu kuantitifnya sudah kami selesaikan. Kami bantu, jadi isinya mengenai secara kuantitatif kemudian persentase dari keuntungan itu sudah kami hitung dan kami ajukan jadi target," katanya. Dia menargetkan mulai 1 November ini ketiga bandara tersebut sudah bisa dioperasikan oleh AP I.
Setelah diresmikan pada Kamis (25/10) kemarin, Bandara Baru Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur mulai menambah rute penerbangannya. Sudah ada tiga maskapai yang menyatakan akan segera mengisi rute penerbangan dari dan ke Samarinda, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air dan Express Air.
Lion Air akan melakukan penerbangan perdana dengan rute dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar, menuju ke Bandara APT Pranoto Samarinda (PP). Sementara Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Samarinda (PP) dan Express Air tidak ketinggalan akan segera melakukan penerbangan perdana dari Yogyakarta ke Samarinda (PP).