REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- PMI mengirimkan kantong jenazah ke lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Lion JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang di perairan laut Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Paling sedikit 40 kantong jenazah dibawa ke tempat evakuasi pesawat.
"Saat ini PMI tengah bersiap menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan membawa dua ambulans, 15 relawan serta 40 kantong jenazah jika dibutuhkan," kata staf PMI Karawang Bubun Gunawan melalui sambungan telepon. PMI juga sudah mulai berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait jatuhnya pesawat Lion Air yang membawa ratusan penumpang, satu anak-anak dan dua bayi. Langkah yang dilakukan ini untuk membantu proses evakuasi khususnya korban targedi ini.
Selain itu, PMI menyiapkan tim medis untuk membantu korban yang membutuhkan pertolongan pertama. Untuk menuju lokasi tentunya pihaknya tentu berkoordinasi dengan Basarnas.
"Kami siap membantu segala macam bentuk operasi ini. Relawan yang dipersiapkan pun sudah siaga menunggu instruksi dan proses lebih lanjut khususnya dalam penanganan korban," tambahnya.
Pesawat Lion Air JT-610 rute Bandara Internasional Soekarno Hatta-Bandara Depati Amir Pangkalpinang jatuh di perairan laut Karawang. Pesawat yang mengangkut ratusan penumpang dan tujuh awak itu lepas landas dari Bandara Soetta sekitar pukul 06.02 WIB dan hilang kontak pada 06.13 WIB.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan pasukannya untuk melakukan pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang hilang kontak pagi ini. Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dikerahkan untuk melakukan evakuasi di Perairan Karawang, Jawa Barat.
"TNI AL kerahkan unsur KRI, Komando Pasukan Katak, dan penyelam dalam melaksanakan SAR pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang," ujar Kasubdispenum Kolonel Heddy Sakti dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10).