REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Ahad (28/10) Laznas LMI resmi meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan sekolah dasar untuk anak-anak Rohingya di Desa Komboung, Rakhine State. Bangunan sekolah tersebut dirancang untuk menampung 275 siswa yang akan dibagi mulai kelas 1 sampai 5, sesuai dengan aturan pemerintah Myanmar bahwa sekolah dasar diterapkan sampai kelas 5.

Direktur Utama Laznas LMI, Agung Heru Setiawan hadir langsung untuk meletakkan batu pertama bersama lembaga lain yang bergabung di Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).

"Saya berterima kasih kepada seluruh donatur Laznas LMI atas dukungannya untuk pembangunan sekolah ini. Semoga amal baik ini mendapat keberkahan dari Allah dan anak-anak Rohingya dapat mengenyam pendidikan dengan layak. Mereka berhak memiliki harapan hidup yang lebih baik di masa depan," tutur Agung.

Konflik terakhir yang terjadi pada tahun 2017 di  negara bagian Rakhine, secara praktis berpengaruh langsung terhadap proses belajar mengajar. Peristiwa tersebut berdampak pula pada kondisi bangunan sekolah saat ini yang jauh dari layak karena minimnya perhatian pemerintah.

Desa Komboung yang dihuni 225 Keluarga dan 1362 juga mengalami kemiskinan yang parah. Oleh karena itu, dukungan dari banyak pihak sangat dibutuhkan, termasuk uluran tangan masyarakat Indonesia melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada seperti Laznas LMI.

Ikuti Whatsapp Channel Republika