REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Mantan manajer Leicester City Claudio Ranieri mengaku terguncang dan sedih mendengar kematian pemilik klub Vichai Srivaddhanaprabha. Pebisnis asal Thailand tersebut merupakan satu dari lima orang yang tewas dalam kecelakaan helikopter di dekat Stadion King Power, Leicester, Sabtu (27/10) lalu.
Dua setengah tahun lalu, Vichai dan Ranieri merupakan sosok penting dalam sejarah paling tidak terduga di Liga Primer Inggris. Leicester City dibawa meraih gelar juara Liga Primer Inggris pada 2016, setelah promosi dari Divisi Championship. "Saya bernar-benar terguncang dengan berita tersebut," kata Ranieri dikutip dari Sky Sports, Selasa (30/10).
Pelatih asal Italia tersebut menilai, Vichai merupakan sosok yang baik. Pengusaha duty-free di Bangkok ini selalu memiliki kata-kata positif untuk semua orang. Pandangan positif dan kemampuannya membuat semua orang mencintainya menjadi hal yang tidak terlupakan bagi Ranieri.
Ranieri mengungkapkan, Vichai kerap datang ke ruang ganti untuk memberikan semangat kepada pemain. Ia juga mengenang kejutan yang diberikan sang bos pada hari ulang tahunnya. Vichai datang ke ruang ganti dengan kue besar dan membuat semua orang menyanyikan lagu ulang tahun untuk Ranieri.
"Dia sosok yang memberi pencerahan dan segala yang disentuhnya menjadi lebih baik," ungkapnya.
Oleh karena itu, Ranieri menyatakan, Vichai bukalah sosok yang biasa-biasa saja. Kedekatannya dengan seluruh staf dan bahkan fan sudah menjadi rahasia umum.