REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Penyidik Turki yang sedang menangani kasus kematian jurnalis Saudi Jamal Khashoggi telah meminta jaksa Arab Saudi untuk mengungkapkan siapa yang mengirim tim elit untuk membunuh Khashoggi. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (30/10).
Jaksa Saudi, Saud Al Mojeb, telah mengadakan pembicaraan dengan jaksa Istanbul pada Senin (29/10) dan Selasa (30/10) tentang kematian Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. Kasus tersebut saat ini telah meningkat menjadi krisis bagi negara pengekspor minyak terbesar dunia tersebut.
Riyadh pada awalnya membantah mengetahui, atau berperan dalam kematian Khashoggi empat pekan lalu. Namun Mojeb menyatakan pembunuhan pria yang sering mengkritik kebijakan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman itu telah direncanakan.
Arab Saudi mengatakan 18 tersangka dalam kasus ini akan menghadapi dakwaan di kerajaan itu. Meski demikian, Ankara telah berulang kali menyerukan agar para tersangka diekstradisi untuk diadili di Turki.
"Kemarin, jaksa kami mengatakan kepada jaksa Saudi bahwa penuntutan bisa dilakukan di Turki karena lokasi kejahatannya di Istanbul," kata Erdogan kepada wartawan di parlemen Turki.
Para pejabat Saudi juga perlu mengungkapkan siapa yang mengirim tim elit beranggotakan 15 orang itu ke Istanbul untuk melakukan operasi yang menargetkan Khashoggi. Saudi juga perlu mengungkap identitas agen lokal yang dikatakan telah membantu membuang jasad Khashoggi.
"Jaksa kami bertanya siapa yang mengirim tim yang datang ke sini dan mengatakan bahwa ini perlu diselidiki. Para pejabat Saudi juga perlu mengungkapkan kooperator lokal. Beri tahu kami siapa orang ini dan kami akan menemukannya," ujar Erdogan.
"Kami tidak bisa membiarkan masalah ini tidak terpecahkan, kami harus menyelesaikannya sekarang. Tidak ada gunanya menunda atau mencoba menyelamatkan beberapa orang dari kasus ini," tambah dia.
Mojeb mengadakan pembicaraan dengan jaksa kepala Istanbul, Irfan Fidan, di pengadilan utama Istanbul untuk kedua kalinya pada Selasa (30/10), sebelum menuju konsulat Saudi tempat Khashoggi tewas.
Pada Senin (29/10), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Riyadh untuk menyelesaikan penyelidikan ini secepatnya. "Seluruh kebenaran harus diungkapkan. Kami percaya (kunjungan Mujeb) penting bagi kebenaran ini untuk diungkap," kata dia.