Rabu 31 Oct 2018 02:21 WIB

Manajemen Lion Air Dinilai Perlu Diaudit

Dalam penerbangan JT-610, Lion Air dinilai laik terbang.

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota Basarnas melakukan penyisiran korban dan serpihan  pesawat jatuh Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Selasa (30/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota Basarnas melakukan penyisiran korban dan serpihan pesawat jatuh Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ridwan Bae meminta agar pemerintah segera melakukan audit manajemen maskapai penerbangan Lion Air. Sebab maskapai berlambang kepala singa ini sudah berkali-kali menjadi sorotan publik terkait buruknya pelayanan. Puncaknya adalah musibah jatuhnya Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin (29/10) kemarin.

"Menurut saya, pemerintah harus mengaudit secara komprehensif, terutama mengenai manajemen. Jangan setengah-setengah, harus diperiksa secara menyeluruh mulai dari manajemennya kemudian teknisnya," kata Ridwan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (30/10).

Menhub: Pesawat Lion Air JT 610 Laik Terbang

Selanjutnya, kata dia, jika hasil audit nanti ada hal yang dianggap salah dan merugikan masyarakat, maka Lion Air harus diberikan sanksi berupa pencabutan izin operasi. Bahkan, pemerintah diminta untuk tidak ragu-ragu mencabut izin maskapai tersebut, jika ditemukan ada yang merugikan konsumen dari Lion Air.

"Sikap tegas pemerintah ini demi keselamatan bangsa dan keselamatan masyarakat Indonesia," kata dia.

Ridwan mengakui kecelakaan dalam penerbangan bukan pertama kali yang dialami Lion Air, mulai dari pesawat tergelincir dan lainnya. Bahkan Komisi V DPR RI, kata Ridwan, sudah beberapa kali mengundang Lion Air dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) setiap kali ada kasus seperti ini. Bahkan Lion Air juga sering dikomplain oleh publik, mulai terkait keamanan bagasi, dan keterlambatan.

"Saya berharap mudah-mudahan kejadian yang terakhir. Maka semestinya pemerintah mengambil tindakan tegas setelah dilakukan audit yang lebih serius," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement