Rabu 31 Oct 2018 10:13 WIB

Kementan Beri Penghargaan Kebumen Tambah Tanam Padi

Kabupaten Kebumen capai Luas Tambah Tanam Padi 2.900 hektare

Red: EH Ismail
Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Penanggungjawab Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Suwandi memberi penghargaan kepada Kabupaten Kebumen
Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Penanggungjawab Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Suwandi memberi penghargaan kepada Kabupaten Kebumen

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Direktur Jenderal Hortikultura sekaligus Penanggungjawab Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Suwandi memberi penghargaan kepada Kabupaten Kebumen. Penghargaan tersebut terkait prestasi yang diraih Kabupaten Kebumen dalam pencapaian Luas Tambah Tanam Padi periode Oktober 2017 - September 2018 sehingga berhasil 2.900 hektar. Atas prestasi itu, Kabupaten Kebumen menduduki peringkat kedua se-Jawa Tengah.  

"Ini prestasi setahun atas capaian Luas Tanam Padi Periode Oktober 2017 - September 2018 seluas 81.046 hektar atau surplus seluas 2.901 hektar dibandingkan dengan periode yang sama Oktober 2016 - September 2017 seluas 78.145 hektar," kata Suwandi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Penghargaan ini juga diberikan kepada tiga Kecamatan yang mampu mencapai Indeks Pertanaman Padi (IP 300%) yaitu Kecamatan Ayah, Kecamatan Buayan dan Kecamatan Puring. Diharapkan prestasi capaian ini dapat ditularkan kepada Kecamatan lain, sehingga dari capaian luas tambah tanam nanti berdampak pada peningkatan produksi padi.

Suwandi menjelaskan strategi yang dapat digunakan untuk menggenjot produksi padi di Kabupaten Kebumen. Pertama, melakukan tabela (tanam benih langsung) padi gogo pada saat musim gadu dan disaat air terbatas. Ini sudah diujicoba di Kecamatan Ayah. Kedua, sistem methuk (semai culik) dengan melakukan persemaian di lokasi lain, sehingga saat lahan sudah diolah langsung siap tanam, maka benih sudah siap umurnya untuk transplanting pada musim hujan maupun saat air mencukupi. Ketiga, mengembangkan pola tumpangsari, sehingga sebelum panen palawija pun sudah bisa ditanam tanaman lainnya, misal cabai, kedelai, jagung dan lainnya silih berganti tiada henti, serta keempat pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia dan lainnya. 

'Prinsipnya tiada hari tanpa olah tanah, tanam dan panen. Semua dilakukan secara terus- menerus dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam. Pola ini diyakini mampu meningkatkan produksi sekaligus berbagai komoditas dan pendapatan petani," ujar Suwandi.

Suwandi menambahkan, produktivitas ditingkatkan dengan cara, pertama gunakan benih unggul bersertifikat mengingat benih sebagai penciri produksi, kedua gunakan pupuk organik, pupuk hayati ramah lingkungan sehingga diperoleh kesuburan lahan.  Ciri-ciri lahan menjadi subur diantaranya kandungan C-organik meningkat, tumbuh berkembang belut, cacing dan mikro-organisme lainnya.

Suwandi mendukung petugas di lapangan sebagai ujung tombak di lapangan agar memotivasi petani baik secara swadaya maupun mengoptimalkan bantuan dari Pemerintah. Revitalisasi swadaya sumur dangkal, dam parit maupun saluran irigasi sederhana. Mekanisasi pertanian agar dilakukan secara efisien, misalnya untuk pompanisasi semula menggunakan bahan bakar dengan biaya Rp 1,5 juta perhektar permusim dapat dihemat hingga tinggal Rp 600 ribu bila menggunakan listrik, menghemat hingga 50 persen bila menggunakan gas, dan menghemat hingga 80 persen lebih bila menggunakan solar-cel energy surya, ini harus dimulai dengan demplot-demplot, pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Pudjirahayu menjelaskan, fokus kegiatan dalam rangka meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai meliputi peningkatan produktivitas dan Indeks Pertanaman melalui peningkatan ketersediaan air irigasi, benih bermutu, pupuk dan optimalisasi Alsintan. Fasilitas pendampingan dari Penyuluh Pertanian, Peneliti, Perguruan Tinggi dan TNI. Kegiatan pemanfaatan irigasi, optimalisasi lahan, dan peningkatan Indeks Pertanaman(PIP) Padi (IP 300%), denfarm Padi dan Jagung masing-masing seluas 500 Ha dan 100 Ha, serta tumpang sari Jagung dan Ubi Kayu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement