REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) R Soeroso mengaku optimistis target 2018 bisa diraih perusahaan yang dipimpinnya. Sepanjang kuartal III-2018, kinerja keuangan Bank Jatim menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
"Aset Bank Jatim tercatat mengalami pertumbuhan 17,81 persen atau sebesar Rp 63,43 triliun. Kemudian laba bersih tercatat Rp 1,06 triliun atau tumbuh 4,54 persen (yoy)," ujar Soeroso saat memaparkan kinerja Bank Jatim triwulan III 2018 di Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Rabu (31/10).
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan sebasar 20,13 persen (yoy), yaitu sebesar Rp 52,84 triliun. Menurutnya, pertumbuhan DPK didominasi oleh deposito di angka Rp 17,38 triliun atau tumbuh sebesar 23,05 persen. Pertumbuhan deposito tersebut menurutnya sebagai penegasan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim yang terus meningkat.
Selain itu, lanjut Soeroso, kredit Bank Jatim juga mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp 33,07 triliun atau tumbuh 7,74 persen (yoy). Diakuinya kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi dengan kontribusi sebesar Rp 21,02 triliun atau tumbuh 10,52 persen (yoy).
"Sektor penyaluran Kredit Bankit KKPA (Kredit kepada Koperasi untuk Anggotanya) juga memberikan sumbangsih cukup signifikan dengan pertumbuhan 21,08 persen (yoy)," ujar Soeroso.
Rasio keuangan Bank Jatim posisi September 2018 menunjukkan tren positif. Antara lain, Return on Equity (ROE) sebesar 20,20 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,38 persen, Return On Asset (ROA) 3,38 persen, Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) tetap terjaga sebesar 64,86 persen, serta CASA rasio Bank Jatim sebesar 67,11 persen yang selama lebih dari 15 tahun berada diatas 65 persen.
"Dengan pencapaian tersebut, Bank Jatim optimistis akan mencapai target yang ditetapkan pada akhir 2018 dengan pertumbuhan aset sebesar 8,5 persen, pertumbuhan kredit sebesar 10,65 persen, pertumbuhan DPK 10 persen, dan pertumbuhan laba lima persen," kata Soeroso.
Demi memantapkan capaian target, Bank Jatim akan menerpakan beberapa strategi pada triwulan IV 2018. Di antaranya peningkatan status jaringan dari Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu, yang bertujuan meningkatkan peluang penyaluran kredit dan optimalisasi layanan.
Bank Jatim juga akan melakukan penetrasi pasar terhadap penyaluran kredit. Tujuannya untuk memperoleh lebih banyak informasi serta data pelaku usaha atau UMKM melalui dinas terkait. Bank Jatim juga akan meningkatkan penyaluran kredit kepada koperasi melalui skema kredit Bankit KKPA.
Peningkatan fee based income juga menjadi perhatian utama Bank Jatim untuk pencapaian target akhir tahun. Sampai akhir tahun ini, Bank Jatim akan lebih mengoptimalkan transaksi tresuri dan bancassurance.
Bank Jatim juga akan meningkatkan layanan basis teknologi informasi melalui layanan e-samsat, SP2D online, mobile banking, SMS banking, dan internet banking," ujar Soeroso.