REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur ( PHKT) anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia melakukan lifting perdana sebesar 60 ribu barel minyak mentah dari Terminal Lawe Lawe, Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Minyak mentah dari Blok East Kalimantan-Attaka tersebut akan diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) di kilang Pertamina, Refinery Unit V Balikpapan.
“Lifting minyak mentah pertama kali Pertamina Hulu Kalimantan Timur tepat sepekan setelah operator pengelolaan diserahkan kepada Pertamina. Dan ini merupakan wujud nyata dukungan serta komitmen PHKT terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” kata Direktur PHKT Feri Sri Wibowo, Rabu (31/10).
Pada lifting kali ini, minyak mentah dialirkan melalui pipa dari Terminal Lawe Lawe ke Refinery Unit V Balikpapan sebesar 60 ribu barel dan pada waktu bersamaan PHKT melaksakan pengoperasian pengapalan pertama dari Terminal Santan untuk produk kondensat (BRC). Minyak mentah yang dialirkan merupakan hasil produksi dari lapangan dari Wilayah Kerja East Kalimantan - Attaka yang yang dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Pertamina Hulu Kalimantan Timur merupakan cucu perusahaan Pertamina, yang mengelola Blok East Kalimantan-Attaka sejak 24 Oktober 2018, setelah prosesi alih kelola dari PT Chevron Indonesia Company (CICO). Data pada akhir September 2018, produksi minyak dan kondensat WK East Kalimantan-Attaka sebesar 13.220 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 69,44 juta kaki kubik per hari (mmscfd).