Rabu 31 Oct 2018 16:50 WIB

'Insiden Lion Air Terjadi Saat Penerbangan Serius Dibenahi'

Indonesia saat ini sudah masuk ke dalam 21 negara lolos audit FAA.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Petugas memeriksa kondisi pesawat terbang jenis Boeing 737 milik maskapai penerbanganLion Air sebelum terbang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2018).
Foto: Antara/Aji Styawan
Petugas memeriksa kondisi pesawat terbang jenis Boeing 737 milik maskapai penerbanganLion Air sebelum terbang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kecelakaan pesawat Lion Air bernomor PQ-LPQ dengan kode penerbangan JT 610 mengalami kecelakaan nahas saat pemerintah Indonesia tengah berusaha keras membenahani keselamatan transportasi udara. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa saat ini Indonesia.

 

Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Suseno mengatakan, saat ini Indonesia sudah masuk ke dalam 21 negara lolos audit Federal Aviation Administration (FAA) kategori I sejak 2016. Sebelumnya, Sejak tahun 2007 silam Indonesia hanya berada pada kategori 2 FAA.

 

Berhasilnya Indonesia masuk ke kategori I FAA memberi beberapa keuntungan. Yakni maskapai asal Indonesia sudah dapat melakukan pelayanan penerbangan ke Amerika Serikat maupun negara lain yang menggunakan standar FAA.

 

Selain itu, larangan terbang maskapai asal Indonesia juga telah di cabut. Lion Air Group sendiri telah diizinkan terbangn ke eropa sejak 2016 silam.

 

"Kejadian ini tentu saja mengangetkan kita semua karena tentu ini kaitannya dengan keseriusan pemerintah yang sedang meningkatkan keselamatan penerbangan," ujar Djoko di Jakarta, Selasa (30/10).

 

Djoko berharap, insiden kecelakaan pesawat yang membawa 181 penumpang dan tujuh awak pesawat pada Senin pagi lalu menjadikan semua pihak yang terlibat dalam penerbangan semakin kuat. Khususnya, untuk terus memperbaiki dan meningkatkan keselamatan penerbangan.

 

Pemerintah pun berharap agar kotak hitam pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu segera ditemukan. Komite Nasional Keselamatan Penerbangan bersama Basarnas terus melakukan upaya pencarian di wilayah perairan Tanjung Karawang.

 

"Semoga black box bisa ditemukan segera sehingga kita tahu apa sebenarnya penyebab musibah ini," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement