Rabu 31 Oct 2018 17:02 WIB

Anies Rombak Jajaran Direksi Bank DKI

Penyaluran kredit Bank DKI tumbuh 20,4 persen pada kuartal III 2018

Rep: Sri Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Bank DKI
Foto: Darmawan/Republika
Bank DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan restrukturisasi pengurus pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang keuangan, yakni PT Bank DKI. Restrukturisasi pengurus ini dilakukan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Sirkuler PT Bank DKI.

Adapun pejabat yang terkena restrukturisasi antara lain Komisaris Utama Ilya Avianti, Direktur Utama Kresno Sediarsi, Direktur Kepatuhan Budi Mulyo Utomo, Direktur Bisnis Antonius Widodo Utomo, dan Direktur Manajemen Risiko Farel Tua Silalahi. Komisaris Perseroan Basuki Setiyadjid dialihkan menjadi Komisaris Utama (Komisaris Independen).

Bersamaan dengan pemberhentian dan pengalihan tugas beberapa pejabat di atas, Pemprov juga mengangkat sejumlah pejabat baru. Jabatan Komisaris diberikan kepada Erick, Direktur Utama Wahyu Widodo, Direktur Kepatuhan Zulfarshah, Direktur Bisnis Babay Parid Wazdi, dan Direktur Manajemen Risiko Zainuddin Mappa.

Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Yurianto mengucapkan terimakasih kepada Mantan Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi. Ia mengatakan sejak 2016 Kresno telah mengelola PT Bank DKI menuju arah yang lebih baik. Ia juga berharap direksi yang baru dapat menuntaskan tugas-tugas yang masih ada.

"Seperti terus melakukan Inovasi layanan Perbankan sehingga menjadi BPD yang mampu sejajar dengan Bank Umum lainnya yang berada di BUKU 4. Tetap mampu melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta diantaranya yang tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD),” ungkap Yurianto dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10).

Yurianto berharap kepengurusan PT Bank DKI yang baru lebih profesional dan kompak. Dengan begitu, perusahaan dapat menampilkan performa yang lebih baik.

Selain itu, PT Bank DKI juga diharapkan dapat melaksanakan penugasan-penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017 – 2022, diantaranya mendorong BUMD sektor keuangan untuk memfokuskan aksesibilitas usaha mikro kecil dan menengah terhadap sumber pembiayaan serta mewujudkan masyarakat Jakarta sebagai masyarakat dengan keuangan nontunai (cashless society).

Untuk diketahui, Kresno Sediarsi selama melaksanakan tugasnya dinilai sukses dalam meletakkan perbaikan Kinerja Keuangan di PT Bank DKI diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 30,82 triliun pada kuartal III tahun 2018 atau mengalami peningkatan sebesar 20,4 persen dibandingkan posisi September tahun 2017. Sementara loan to deposit ratio (LDR) per september 2018 sebesar 82,66 persen, mengalami peningkatan yang signifikan dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 61,86 persen.

Peningkatan performa bisnis terutama yang ditopang oleh ekspansi penyaluran kredit ke segmen Mikro dan UKM tumbuh Rp 620 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 49,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Di sisi lain, posisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross mengalami perbaikan menjadi 3,19 persen per September 2018.

Hal ini didorong oleh perbaikan dari sisi penyaluran kredit yang lebih prudent. Selain itu, PT Bank DKI juga telah melakukan transformasi produk layanan menuju Perbankan Digital dan Layanan Perbankan Digital yang menyentuh kehidupan sehari – hari, seperti JakOne Mobile yang merupakan upaya Bank DKI untuk melakukan transformasi produk dan layanan menuju perbankan digital.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement