REPUBLIKA.CO.ID, KOBA— Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, (Babel), Erzaldi Rosman Djohan mengaku sempat mengadakan pertemuan dengan Ahmad Mughni, legislator asal Babel korban tragedi Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10) pagi. Tak disangka, pertemuan itu adalah perjumpaan terakhir. Ahmad Mughni pergi untuk selama-lamanya.
"Ahmad Mughni adalah sahabat baik saya, sepekan sebelum terjadi tragedi ini saya sempat bertemu dan berbincang dengan korban, itu percakapan terakhir kami," ujarnya di Koba, Rabu (31/10).
Erzaldi mengungkapkan, dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu korban sempat ngobrol bernada curahan hati (curhat) bahwa dirinya sudah lelah berpolitik.
"Korban sempat curhat begitu, bahwa dirinya sudah lelah berpolitik dan berniat ingin istirahat, itu percakapan terakhir kami seminggu sebelum tragedi ini," ujarnya.
Erzaldi Rosman dan Ahmad Mughni merupakan tokoh politik yang sama-sama berjuang di Kabupaten Bangka Tengah dari partai politik yang sama.
"Saya berjuang bersama korban bisa dikatakan dari nol, awal karier politik kami masing-masing adalah saya jadi Bupati Bangka Tengah dan korban menjadi anggota DPRD Bangka Tengah," ujarnya.
Kemudian di tingkat provinsi kami juga terus bermitra dan berteman, dimana korban terpilih menjadi anggota DPRD Babel dan dirinya menjadi Gubernur Babel. Dirinya merasa kehilangan sahabatnya tersebut. "Saya merasa kehilangan, korban adalah teman baik saya dan sama-sama berjuang di jalur politik untuk masyarakat," katanya.