Rabu 31 Oct 2018 20:50 WIB

25 Aliran Sungai di Sukabumi Tercemar Limbah Rumah Tangga

Limbah domestik berasal dari hulu yang berada di Kabupaten Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tumpukan  sampah limbah rumah tangga (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tumpukan sampah limbah rumah tangga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 25 aliran sungai di Kota Sukabumi tercemar dengan limbah domestik atau rumah tangga. Hal ini didasarkan pendataan yang dilakukan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi.

"Semua aliran sungai tercemar dengan limbah domestik," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Sukabumi, Yuyuh Subhanudin kepada Republika.co.id Rabu (31/10). Ke 25 aliran sungai tersebut tersebar di beberapa titik di Kota Sukabumi.

Puluhan aliran sungai tersebut yakni Sungai Cimandiri, Ceger, Cisuda, Tonjong, Cipanengah, Cipelang, Cibeureum, Cibitung, Cisarua, Cisaray, Tipar, dan sungai Cikapek. Berikutnya Sungai Cigunung, Cipelang Leutik, Ciseupan, Ciwalung, Cipada, Selakaso, Ciaul, Babakan Jampang, Cipasir, Ciseureuh, Cijambe, Cikapundung, dan Sungai Cipicung.

Menurut Yuyuh, hasil dari pemeriksaan laboratorium menyimpulkan aliran sungai tercemar tingkat sedang akibat dari limbah domestik. Jenis limbah domestik yang mencemari aliran air sungai mulai dari sampah, limbah peternakan, buang air besar (BAB) hingga air bekas mencuci yang mengandung deterjen.

Pengujian laboratorium kata Yuyuh menunjukkan beberapa parameter yang melebihi baku mutu seperti cemaran e-coli. Hal ini menyebabkan air di sungai tersebut tidak layak digunakan oleh warga.

Sebenarnya ungkap Yuyuh, aliran sungai yang melintasi Sukabumi terkontaminasi limbah domestik dari hulunya yang berada di Kabupaten Sukabumi. Sehingga ke depan Pemkot Sukabumi berencana mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mengatasi pencemaran tersebut.

Namun lanjut Yuyuh, Pemkot Sukabumi pada akhir 2018 hingga 2019 mendatang menargetkan bebas limbah domestik untuk beberapa aliran sungai. Untuk tahap pertama yang menjadi sasaran bebas limbah domestik adalah Sungai Cipelang.

Sebabnya terang Yuyuh, jika dilakukan di seluruh aliran sungai mungkin akan berat dilakukan terkait dengan anggaran.  Oleh karena itu upaya tersebut dilakukan secara bertahap dan memerlukan wilayah percontohan terlebih dahulu.

"Perlu upaya atau dukungan dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat tidak bisa dilakukan oleh DLH sendiri untuk mewujudkannya," cetus Yuyuh. Misalnya melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman  dan Pertanahan, Dinas Kesehatan, Dinas Satpol PP, dan tokoh masyarakat yang mencintai lingkungan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Rudi Juansyah menambahkan, pemerintah telah mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk penataan sungai. "Salah satu sungai yang ditargetkan adalah Sungai Cipelang," imbuh dia.

Menurut Rudi, dana untuk penataan ini juga mendapakan dana pendamping dari APBD Kota Sukabumi. Penataan sungai ini dilakukan koordinasi dengan Pemkab Sukabumi karena aliran sungai juga melintasi daerah tersebut.

Rudi menerangkan, jika penataan Sungai Cipelang berhasil maka akan dilanjutkan ke aliran sungai yang lainnya. Program ini selain mendukung akses warga terhadap aliran sungai yang bersih juga mendorong adanya kawasan wisata di sungai yang mulai berkembang di Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement