Rabu 31 Oct 2018 20:57 WIB

Polri: Jika Bukan Hoaks Kasus Penculikan Pasti Diekspose

Polri memastikan akan menindaklanjuti jika ada kasus penculikan.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan isu maraknya kasus penculikan anak, karena tidak semuanya benar atau hoaks. Polri memastikan akan menindaklanjuti jika ada kasus penculikan, dan menyampaikan ke masyarakat.

"Kejadian-kejadian tersebut diposting dengan pesan yang menimbulkam rasa kekhawatiran masyarakat secara berturut-turut sehingga menimbulkan kesan sebagai rangkaian kejadian yang dilakukan saling berhubungan, padahal pesan yang diposting tidak sesuai dengan kenyataan, hoaks," kata Dedi kepada Republika.co.id, Rabu (31/10).

Dedi berujar, misalnya saja kasus penculikan anak di cakung yang dikembalikan setelah tiga hari. Anak tersebut kembali dengan kondisi mata yang telah diambil. "Itu hoaks. Foto itu korban adalah anak SD yang meninggal karena kelelahan," ujarnya.

Kemudian lanjut dia, viral juga isu penculikan di Pontianak. Kemudian pelaku tertangkap dan babak belur karena dihakimi masa. Setelah dilakukan penelusuran ujarnya, pelaku tersebut bukan pelaku penculikan. Melainkan pelaku pencurian HP di Bogor pada 16 Oktober 2018.

Kemudian viral juga kasus penculikan anak di kabupaten Kerinci. Hasil penelusuran, foto pelaku wanita tersebut diambil dari kasus orang yang mengalami gangguan jiwa di Jambi.  Ia menegaskan, apabila berkaitan dengan kasus pembunuhan dan penculikan maka polisi akan cepat melakukan penindakan. Namun jika lambat, maka dipastikan kabar tersebut hoaks

"Kalau kasus-kasus menonjol (pembunuhan dan penculikan) biasanya cepet diekspose, kalau lambat bisa dipastikan hoaks," kata Dedi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement