Kamis 01 Nov 2018 06:14 WIB

UIN Raden Fatah Bangun Kampus Baru di Lahan 35 Hektare

Pembangunan kampus B UIN Raden Fatah akan menelan biaya sebesar Rp 430 miliar,

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (31/10) melakukan ground breaking peletakan batu pertama kampus baru UIN Raden Fatah di kawasan Jakabaring.
Foto: humas emprov sumsel
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (31/10) melakukan ground breaking peletakan batu pertama kampus baru UIN Raden Fatah di kawasan Jakabaring.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah memulai pembangunan kampus baru di kawasan Jakabaring. Pembangunan kampus baru yang akan melengkapi kampus lama di Jalan Jendral Sudirman ditandai dengan ground breaking peletakan batu pertama oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (31/10).

Pada ground breaking yang dihadiri Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru dan Rektor UIN Raden Fatah Sirozi, Menteri Lukman mengatakan, pembangunan kampus UIN Raden Fatah merupakan hasil dari dukungan berbagai pihak. Bukan hanya dari dukungan pemerintah pusat dan legislatif saja. Ada dukungan pemerintah provinsi, pemerintah daerah serta tokoh-tokoh masyarakat.

Menteri Agama juga berpesan agar pembangunan kampus UIN Raden Fatah di atas lahan seluas 35 hektare tersebut memperhatikan kualitas dan mutunya, dan mengutamakan yang terbaik. “PT Nindya Karya sebagai kontraktor terpilih dari sekian banyak kontraktor BUMN sebelumnya melalui proses seleksi yang cukup ketat. Jadi kita berharap dari sisi kompetensi, kontraktor ini memilikinya,” ujar Lukman Saifuddin.

Sementara itu menurut Rektor UIN Raden Fatah Sirozi, kampus baru yang merupakan kampus B UIN Raden Fatah tersebut akan memiliki sembilan tower, Setiap tower akan dibangun setinggi empat lantai. “Kampus B ini memiliki luas lantai 33 ribu meter persegi terletak di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring,” katanya.

Sembilan tower tersebut terdiri dari gedung kantor pusat administrasi (4.000 m2), gedung laboratorium terpadu (5.000 m2), gedung perpustakaan (6.000 m2). Juga ada gedung Fakultas Sains dan Teknologi (dua gedung masing-masing 3.000 m2), gedung Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (dua gedung masing-masing 3.000 m2), gedung Fakultas Tarbiyah (3.000 m2), gedung Fakultas Psikologi (3000 m2).

Rektor UIN Raden Fatah Sirozi menjelaskan untuk pembangunan kampus baru tersebut dibantu pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB). Untuk bisa merealisasikan sampai dengan dilaksanakan ground breaking// dia menyebut butuh waktu enam tahun sejak 2012.

“Pembangunan kampus B UIN Raden Fatah akan menelan biaya sebesar Rp 430 miliar, Rp 90 miliar di antaranya untuk pengembangan sumberdaya manusia yang akan mengelola sarana dan prasarananya. Kampus ini pembangunannya dijadwalkan selama selama 16 bulan direncanakan selesai pada Januari 2020,” kata Sirozi

Menteri Agama mengharapkan kehadiran kampus baru UIN Raden Fatah  dapat mengakomodasi dan memfasilitasi anak didik mendalami ilmu-ilmu ke-Islaman dengan sarana yang representatif.

“Pendidikan Islam sangat penting untuk menata kehidupan dan peradaban dunia. Di era sinergi harus bekerja sama tidak bersaing dengan warga dunia. Pembangunan kampus ini merupakan wujud nyata sinergi berbagai pihak,” kata Lukman Hakim Saifuddin. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement