REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Berdirinya lima rumah ibadah dari beberapa agama yang berdekatan di kawasan komplek olah raga Jakabaring, Palembang, melambangkan bahwa hubungan antarumat beragama di Sumatra Selatan (Sumsel) sangat harmonis. Dan pemandangan semacam ini hanya ditemukan di Indonesia.
"Alhamdulilah di Sumsel tidak pernah terjadi konflik antaragama sehingga rumah ibadah dapat didirkan secara berdekatan,” kata Kakanwil Kementerian Agama Sumatera Selatan Al-Fajri Zabidi di hadapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai meresmikan lima rumah ibadah di Palembang, Rabu (31/10).
Dia mengatakan, keberadaan lima rumah ibadah yang dibangun dalam satu kompleks ini merupakan sebuah kebanggaan bagi warga Sumsel. Inilah simbol kerukunan, kedamaian, keharmonisan hidup beragama di Sumsel.
"Keberadaan lima rumah ibadah ini semakin menegaskan eksistensi Sumsel sebagai provinsi zero konflik," kata Kakanwil.
Al-Fajri mengatakan selama ini Sumsel memang bebas dari konflik umat beragama, baik intern umat beragama maupun antarumat beragama sehingga hal ini harus selalu dijaga.
"Kondisi aman dan nyaman yang sudah tercipta dengan baik ini harus dijaga, sehingga Sumatra Selatan semakin kondusif," kata dia.
Menurut dia, dalam menjaga situasi aman dan damai itu pihaknya rutin melaksanakan koordinasi antarumat beragama untuk mencegah bila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan keberadaan umat beragama sangat penting dalam menjaga kondusifitas daerah.
Begitu juga tenaga penyuluh agama memiliki peran penting dalam menjaga kondusifitas kehidupan umat beragama di Sumsel.
"Tidak adanya konflik di Provinsi Sumsel, tidak terlepas dari peran penting para penyuluh dan Kementerian Agama," tambah Gubernur