Jumat 02 Nov 2018 01:07 WIB

GIPI Siapkan Geopolitik Baru Pariwisata Indonesia

Pada 2017 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 14,04 juta orang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Pesona Laut Halmahera Selatan menjadi spot diving terbaik di Indonesia
Foto: dok Pemkab Halsel
Pesona Laut Halmahera Selatan menjadi spot diving terbaik di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Desember mendatang untuk menyiapkan geopolitik baru pariwisata Indonesia. Ketua Umum GIPI, Didien Junaedy mengatakan nantinya akan dipaparkan informasi mengenai posisi pariwisata Indonesia, serta peran GIPI dalam pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 2019.

"GIPI telah menjadwalkan  pelaksanaan program bulanan 'GIPI Talk,' inbound training, pendirian konsorsium di berbagai daerah, serta pengembangan kerja sama dengan berbagai perusahaan maskapai penerbangan," kata Didien kepada Republika, Kamis (1/11).

Didien menyampaikan pada 2017 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 14,04 juta orang. Pada tahun yang sama, Thailand mencatat kunjungan 35,38 juta wisman, Jepang 28 juta wisman, dan Malaysia 25,95 juta wisman. Indonesia tahun ini menargetkan 20 juta wisman.

Kementerian Pariwisata pada 2018-2019 telah menyiapkan kegiatan strategis bidang pengembangan pemasaran pariwisata. Programnya meliputi branding 'Pesona Indonesia' dan 'Wonderful indonesia' di dalam dan luar negeri melalui media digital dan multimedia, peningkatan branding di destinasi pariwisata utama, serta promosi event daerah.

Ada juga program advertising melalui promosi media, promosi di lokasi pariwisata, publikasi 100 Calendar of Events, selling melalui paritispasi pemeran wisata, promosi terpadu dengan sektor transportasi pariwisata dan wholesaler, dan partisipasi di berbagai festival pariwisata. Seluruh program tersebut akan ikut menyukseskan rencana pemerintah mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor utama perekonomian dan meningkatkan posisinya sebagai penghasil devisa terbesar nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement