Kamis 01 Nov 2018 19:21 WIB

Lion Air Rute Padang-Medan Alami Masalah Mesin, Delay 8 Jam

Pesawat Lion Air JT130 seharusnya berangkat dari Padang pukul 10.40 WIB.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pesawat Lion Air
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pesawat Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pihak maskapai Lion Air menyiapkan pesawat pengganti untuk memberangkatkan ratusan penumpang yang mengalami penundaan penerbangan atau delay selama lebih dari 8 jam di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatra Barat.

Calon penumpang pesawat dengan nomor penerbangan JT130 jurusan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, seharusnya berangkat pukul 10.40 WIB, Kamis (1/11). Namun, hingga pukul 19.00 WIB, penumpang masih harus menunggu terbang.

Executive GM PT Angkasa Pura II cabang BIM Dwi Ananda Wicaksana menjelaskan, pihaknya sudah menjembatani komunikasi antara penumpang dan maskapai. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemarahan penumpang di ruang tunggu. Sejumlah kompensasi akhirnya diberikan Lion Air kepada penumpang, seperti makanan ringan, makanan berat, hingga uang kompensasi sebesar Rp 300 ribu per penumpang.

"Selanjutnya, kami minta kepastian apakah ada pesawat untuk memberangkatkan penumpang. Kalau tidak, tentunya ada prosedur berupa fasilitas penginapan atau refund," kata Dwi di BIM, Kamis (1/11).

Namun, setelah desakan dari penumpang dan pengelola bandara berlanjut, pihak maskapai Lion Air akhirnya memberi informasi bahwa penumpang akan diberangkatkan dengan pesawat lain yang sebelumnya mendarat dari Batam dengan nomor penerbangan JT229.

"Nanti pesawat lanjut ke Kualanamu. Tadi tiba dari Batam sekitar pukul 17.00 WIB lebih," ujar Dwi.

Dwi menjelaskan, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT130 memang mengalami penundaan berjam-jam lamanya karena masalah mesin. Pihak maskapai, kata Dwi, menyebutnya dengan istilah technical engine vibrate atau munculnya getaran tak wajar dari mesin. Kondisi itu memaksa maskapai untuk menunda penerbangan dan melakukan perbaikan.

"Sebetulnya penumpang aware aja. Karena kondisi engine rusak, jadi penumpang nggak berani memaksakan," kata Dwi.

Dwi memandang bahwa kejelasan dari maskapai memang diperlukan dalam situasi seperti itu. Bagi penumpang yang terpenting adalah kepastian keberangkatan, meski ada penundaan karena masalah mesin. Karena itu ah, Dwi mengatakan, pihak AP II berupaya mendorong Lion Air memberikan kepastian bagi penumpang soal jadwal terbang.

"Sebetulnya penumpang butuh kepastian itu," ujarnya.

Sebelumnya, salah satu penumpang, Mardefni Zainir, mengungkapkan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan JT130 tujuan Medan mengalami delay berjam-jam. Hingga pukul 19.00 WIB atau delapan jam lebih penumpang harus menunggu berangkat ke Medan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement