REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal III di DKI Jakarta berkontribusi hingga 15,1 persen atau Rp 26,2 triliun terhadap investasi di Indonesia. Kontribusi ini mengalami peningkatan sebesar 1,9 persen dibandingkan dengan periode kuartal III 2017.
Realisasi investasi selama Januari hingga September 2018 berdasarkan lokasi proyek di DKI Jakarta untuk PMDN dan PMA mencapai Rp 85 triliun. Angka realisasi ini naik 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 74,8 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi menyampaikan bahwa capaian realisasi investasi kuartal III ini menunjukkan minat investasi di Jakarta cukup tinggi meskipun secara nasional realisasi investasi mengalami penurunan sebagai akibat fluktuasi nilai tukar dolar AS yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar AS di pasar global.
"Melihat data realisasi investasi PMDN dan PMA triwulan III tahun ini membuktikan bahwa minat investasi di Jakarta cukup tinggi, meskipun realisasi investasi secara nasional mengalami penurunan berdasarkan data BKPM," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi PMDN dan PMA kuartal III (periode Juli-September) tahun 2018 mencapai angka sebesar Rp 173,8 triliun. Hal ini mengalami penurunan sebesar 1,6 persen apabila dibandingkan dengan periode kuartal III 2017 yang mencapai Rp 176,6 triliun.
Sepanjang Januari hingga September 2018, berdasarkkan lokasi proyek di DKI Jakarta, realisasi PMDN (Rp 37,9 triliun) naik 15,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 (Rp 32,7 triliun), dan PMA (Rp 47,1 triliun) naik 11,9 persen dibanding periode yang sama pada 2017 (Rp 42,1 triliun).
"Peningkatan realisasi investasi di DKI Jakarta tidak terlepas dari berbagai inovasi layanan yang terus dihadirkan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan pendekatan dan kemudahan layanan di bidang penanaman modal," ujar Edy.
Berdasarkan data BKPM pada periode Januari sampai September 2018, DKI Jakarta sebagai provinsi dengan realisasi investasi PMDN tertinggi di Indonesia (Rp 37,9 triliun), diikuti dengan Jawa Barat (Rp 27,6 triliun), Jawa Timur (Rp 23,8 triliun), Jawa Tengah (Rp 20,5 triliun) dan Kalimantan Timur (Rp 20,2 triliun).