Kamis 01 Nov 2018 19:36 WIB

Politikus Muda Muslim Inggris Ini Tantang Boris Johnson

Ali Milani (24) baru lulus dari Brunel University London.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Boris Johnson
Foto: IST
Boris Johnson

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang Muslim Inggris keturunan Iran akan melawan politikus Partai Konservatif Boris Johnson dalam pertarungan politik. Kandidat parlemen muda Muslim itu mewakili keadilan puitis.

Seperti dilansir di Aljazirah pada Rabu (31/10), politikus muda Ali Milani (24) baru saja lulus dari jurusan Hubungan Internasional dari Brunel University London.  Dia dipilih oleh Partai Buruh, oposisi utama di Inggris untuk menghadapi Johnson di daerah pemilihan di Uxbridge dan South Ruislip.

Politikus Johnson (54) berasal dari Partai Konservatif yang berkuasa. Dia adalah mantan menteri luar negeri (2016-2018) dan mantan wali kota London (2008-2016). Dia kerap menarik banyak perhatian atas pernyataan aneh dan rasis, termasuk komentar merendahkan Muslim.

Milani berencana membuat sejarah dan menggagalkan ambisi Johnson. “Kami (anggota Partai Buruh) berpikir ada banyak keadilan puitis dalam diri saya melawan Boris,” kata dia.

Dia mengibaratkan dirinya seorang aktivis Muslim lokal, muda, dan dibesarkan di daerah itu akan melawan seseorang yang bukan berasal dari kawasan pemilihan tersebut.

Milani lahir di ibu kota Iran, Teheran. Dia pindah ke Inggris ketika dia berusia tiga tahun. Dia menghabiskan hidupnya di Hillingdon, daerah di mana dia akan bertarung untuk menjadi anggota parlemen. Kecenderungan politiknya sangat condong ke kiri Partai Buruh, sejalan dengan pemimpinnya, Jeremy Corbyn.

Milani menghadapi tantangan yang sulit. Johnson memiliki mayoritas signifikan lebih dari 5.000 suara. Namun, Milani melihat harapan setelah Partai Buruh memangkas mayoritas suara Johnson selama Pemilu 2015, menjadi setengahnya.

Dia juga meyakini, perilaku Johson selama negosiasi Brexit akan membutuhkan dukungan lebih lanjut. Optimisme Milani terletak pada keyakinan bahwa visi dan masa depan partainya akan menang atas iming-iming politik kepribadian Johnson.

“Kami berbicara tentang hal-hal yang masyarakat pedulikan, jadi hal-hal seperti investasi dalam layanan publik, NHS, kejahatan kebencian, perumahan, perawatan kesehatan, dan sebagainya,” tutur dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement