REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros Jombang Irfan Yusuf Hasyim resmi ditunjuk menjadi juru bicara (jubir) Koalisi Indonesia Adil Makmur. Gus Irfan, sapaan Irfan Yusuf Hasyim, menyebut sejumlah alasan dirinya mau bergabung ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
"Salah satu poin utama mengapa saya membantu, bahwa di akar rumput terutama di Jawa Timur yang saya lihat mungkin di tempat-tempat lain bahwa kontestasi antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi ini ditarik menjadi kontestasi antara NU dan bukan NU," kata Gus Irfan di Jakarta, Kamis (1/11).
Ia menjelakan kehadiran dirinya bergabung ke BPN adalah untuk menjawab pandangan-pandangan tersebut. Meskipun banyak nahdliyin di kubu Jokowi, ia mengatakan, ada banyak juga nahdlitin di kubu Prabowo.
"Ada lagi yang mengatakan bahwa kalau nanti Pak Prabowo menang NU dibubarkan, diawali dengan membubarkan banser. Ini dari mana? Saya terpanggil untuk membantu sekaligus menjelaskan kepada umat bahwa tidak seperti itu," jelasnya.
Ia mengaku merasa bertanggungjawab untuk mengembalikan NU kepada khittahnya sebagai organisasi keagamaan, dan bukan organisasi politik. Selain itu, ia melihat Prabowo didampingi oleh calon wakil presiden yang menaruh perhatian lebih terhadap ekonomi keummatan.
"Kita tahu umat kita terutama para nahdliyin ini adalah tertinggal di bidang perekonomian," ujarnya.
Apalagi, ia saat ini merupakan wakil ketua lembaga perekonomian di NU pusat, sehingga dirinya mengaku mengetahui persis kondisi perekonomian Indonesia. "Saya kira dengan banyaknya ide-ide dari Bang Sandi bisa kita sinergikan supaya bisa bermanfaat kepada umat," ucapnya.
Sebelumnya Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) secara resmi mengumumkan Irfan Yusuf Hasyim sebagai juru bicara (jubir) Prabowo-Sandi. Irfan merupakan cucu dari pendiri NU Hasyim Asyhari.
"Hari ini kami ingin mengumumkan secara resmi bahwa Gus Irfan Yusuf Hasyim itu akan bergabung dalam skuad jubir tim Prabowo-Sandi," kata Koordinator Jubir Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center di, Jakarta, Kamis (1/11).
Irfan adalah cucu pendiri NU Hasyim Asyhari. Dahnil berharap Irfan akan cukup banyak membantu menjelaskan kepada publik terkait dengan program-program pengembangan pesantren.