REPUBLIKA.CO.ID, FIJI – Kementerian Pertanian memberikan bantuan 100 unit traktor tangan kepada Kementerian negara Fiji. Bantuan tersebut diserahkan Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Irwantoro kepada Permanent Secretary Kementan Fiji, David Kolitagane pada pertemuan Bilateral di kantor Kementerian Pertanian, Maritim dan Perdesaan, serta Penanganan Bencana Nasional Fiji, (1/11).
Atas bantuan tersebut, Permanent Secretary Kementan Fiji mengucapkan terima kasih. Menurut Kolitagane, bantuan traktor tangan tersebut sangat bermanfaat dalam mendukung program modernisasi sektor pertanian Fiji. Bantuan 100 unit traktor tangan tersebut akan dikelola beberapa kelompok petani yang berlokasi di sejumlah sentra produksi pertanian di Fiji.
Sementara itu Syukur menyampaikan pengalaman keberhasilan Indonesia dalam membangun sektor pertanian. Keberhasilan itu diantaranya melalui introduksi mekanisasi pertanian sehingga mampu mencukupi kebutuhan konsumsi pangan di dalam negeri dan bahkan melakukan ekspor ke sejumlah negara tetangga.
“Indonesia siap berbagi pengalaman kepada pemerintah Fiji. Ke depan diharapkan bisa secara bersama-sama menstabilkan pasokan bagi kecukupan pangan di tingkat regional, “ kata Syukur dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Pertemuan Bilateral ini juga menyepakati rencana pembentukan Joint Agricultural Working Group (JAWG) sebagai realisasi pasal 6 MoU Kerjasama Bidang Pertanian RI – Fiji. MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Fiji, Inia B. Seruiratu pada 9 Agustus 2017.
“Pembentukan JAWG sangat penting sebagai media formal bagi kedua belah pihak untuk membahas rencana kerjasama bidang pertanian ke depan, memonitor kemajuan implementasinya, serta membahas berbagai isu kerja sama bidang pertanian kedua negara, “ kata Syukur.
Syukur menambahkan, Kementerian Pertanian siap mendukung program modernisasi sektor pertanian di Fiji. Secara umum, kerja sama bidang pertanian RI-Fiji telah disepakati bersama meliputi: pertama; dukungan pengembangan alsintan yang disertai dengan pelatihan bagi pemuda petani di Fiji dalam pengoperasian, perawatan dan perbaikan, serta pengembangan workshop untuk perbaikan dan perawatan alsintan.
Kedua, dukungan pengembangan benih/bibit unggul untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan peternakan. Ketiga, dukungan untuk capacity building bagi petani dan petugas pertanian Fiji melalui kegiatan pelatihan di Indonesia atau pengiriman tenaga pelatih Indonesia untuk melaksanakan pelatihan di Fiji
Keempat, dukunngan pengembangan lembaga riset di Fiji yang meliputi lembaga riset pasca panen, mekanisasi, benih/bibit, pengendalian hama, kultur jaringan, dan kimia tanah.
Selain membahas hubungan bilateral Indonesia-Fiji, pertemuan tersebut juga membahas kemungkinan pengembangan skema kerjasama trilateral dengan menggandeng lembaga-lembaga internasional seperti ADB, World Bank, dan JICA.