REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan yang diturunkan untuk melakukan proses investigasi Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) optimistis akan menemukan kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) Jumat (2/11).
Hal itu menyusul ditemukannya kotak hitam yang diduga kuat merupakan Flight Data Recorder (FDR) atau satu dari dua bagian yang berada di kotak hitam pesawat itu, Kamis. Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M Ilyas menyebut sejak awal Kapal Riset BPPT Baruna Jaya I yang digunakan untuk menyisir lokasi pencarian telah menerima dua sinyal lewat teknologi Multibeam dan Sight Scan Sonar yang ada di kapal tersebut.
"Dari lokasi yang sudah diplot ada C30, C31, dan C38 kami sudah mendapat sinyal ini," kata Ilyas di Posko JCTI2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis malam (1/11).
Petugas mengangkat kotak hitam (black box) Pesawat Lion JT-610 dari laut di perairan Karawang saat konferensi pers di KR Baruna Jaya 1, Jawa Barat, Kamis (1/11).
Namun, karena kendala kapal tak bisa menurunkan jangkar dan derasnya arus air proses penyisiran di C38 pun ditunda. Tim lantas fokus di C31 dan C30 mengingat di bagian inipun banyak serpihan lain dari kapal nahas tersebut.
"Mungkin besok akan kami fokuskan di C38. Saya optimis besok CVR bisa ditemukan," kata dia.
FDR dan CVR merupakan bagian dari kotak hitam pesawat. FDR merekam data penerbangan mulai dari arah, kecepatan, dan ketinggian pesawat. Sementara CVR merekam pembicaraan pilot dengan menara pengawas, pilot dengan co-pilot, pilot dengan awak kabin dan percakapan di cockpit.
Baca:
Kotak Hitam Lion Air Ditemukan dalam Kondisi Terpisah