Jumat 02 Nov 2018 04:40 WIB

Menag Minta Perdebatan 'Pembakaran Bendera' Disudahi

Perdebatan pembakaran bendera harus disudahi karena Bangsa Indonesia sedang berduka.

Pengunjuk rasa memprotes pembakaran bendera berkalimat Tauhid, di pusat Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (01/11/2018).
Foto: Antara/Rahmad
Pengunjuk rasa memprotes pembakaran bendera berkalimat Tauhid, di pusat Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (01/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, meminta publik untuk mengakhiri polemik insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Menag mengimbau umat mempercayakan kepolisian menyelesaikan kasus yang terjadi di Garut pada perayaan Hari Santri Nasional tersebut.

''Saya mengajak umat untuk mengakhiri segala perdebatan di ruang publik, apalagi sampai berunjuk rasa yang bisa menimbulkan kerawanan dan gangguan ketertiban umum,'' kata Lukman di Jakarta, Kamis.

Menurut Menag, perdebatan pembakaran bendera harus selesai karena Bangsa Indonesia sedang prihatin dan berduka. Selain gempa NTB dan Sulteng, baru-baru ini ada musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610.

Saat ini, kata dia, energi Bangsa seharusnya digunakan untuk penanganan persoalan-persoalan tersebut. ''Mari salurkan energi positif yang kita miliki untuk menolong sesama yang sedang tertimpa musibah,'' katanya.

Untuk itu, lanjut dia, sudah seharusnya setiap umat untuk saling memaafkan dan fokus untuk menyelesaikan persoalan lainnya. Terlebih, Lukman mengatakan, persoalan itu sedang dalam penanganan pihak berwajib.

''Sebagai ciri dari ketakwaan, mari kita umat beragama memaafkan mereka sambil terus mendukung aparat hukum yang kini telah dan sedang menangani kasus tersebut secara serius,'' katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement