Jumat 02 Nov 2018 03:06 WIB

KNKT Ungkap Penyebab Kotak Hitam Lion Air Terbelah

Kotak hitam Lion Air JT 610 yang ditemukan masih sebagian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Petugas mengangkat kotak hitam (black box) Pesawat Lion JT-610 dari laut di perairan Karawang saat konferensi pers di KR Baruna Jaya 1, Jawa Barat, Kamis (1/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas mengangkat kotak hitam (black box) Pesawat Lion JT-610 dari laut di perairan Karawang saat konferensi pers di KR Baruna Jaya 1, Jawa Barat, Kamis (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 dalam kondisi terbelah. Akan tetapi, kondisi saat ditemukan itu tak akan memengaruhi proses pengunduhan data. Hal itu karena, potongan kotak hitam yang ditemukan adalah bagian penyimpan data rekaman.

Investigator Keselamatan Moda Penerbangan KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan, yang utama dari kotak hitam adalah bagian cangkang. Bagian itulah yang ditemukan tim SAR gabungan di lokasi sekitar insiden pesawat Lion Air registrasi PK-LQP dengan rute Jakarta-Pangkalpinang.

"Yang adalah di cangkang ini, si silinder ini yang penting. Ini yang kotak (bagian yang terpotong dan belum ditemukan) isinya kabel koneksi, koneksi pcb, dan macam-macam. Datanya tidak ada di sini (bagian kotak), flasdisk-nya ada di sini (bagian silinder)," kata dia saat konferensi pers di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (1/11).

photo
Petugas mengangkat kotak hitam (black box) Pesawat Lion JT-610 dari laut di perairan Karawang saat konferensi pers di KR Baruna Jaya 1, Jawa Barat, Kamis (1/11).

Ony menjelaskan dengan menunjukkan replika kotak hitam di hadapannya. Kotak kecil berwarna oranye itu berukuran sekitar 50 cm. Ada dua bagian besar dari kotak hitam tersebut, satu berbentuk kotak, sementara satunya berbentuk silinder.

Ony menduga, terbelahnya kotak hitam dikarenakan energy of impact (kejutan energi) yang sangat besar. Namun, ia menegaskan, bagian penyimpan data atau Crash Surviveable Memory Unit (CSMU) itu ada dalam cangkang yang ditemukan.

"Tapi kondisinya dalam keadaan terpotong. Kita masih belum tahu bagaimana service abillity atau tingkat keadaannya. Kita akan periksa, mudah-mudahan datanya bisa," kata dia.

Ony menjelaskan, seandainya data dalam kotak hitam yang ditemukan tak bisa dikembalikan atau dibaca, KNKT masih memiliki banyak cara untuk memeroleh data. Menurut dia, KNKT masih bisa mengambil data penerbangan dari flight radar.

Selain itu, data yang lain bisa didapat dari air traffic control (ATC), termasuk data dari reruntuhan atau puing (debris) serpihan pesawat yang dievakuasi. Menurut dia, dengan bantuan National Trasportation Safety Board (NTSB), yang langsung mendatangkan tim dari Boeing, proses analisis data dapat dilakukan dengan maksimal.

"Nanti akan dianalisis, barang ini pecah punya siapa, komponennya apa. Mereka akan bantu kami semaksimal mungkin, karena barangnya kan sudah hancur menjadi puing," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement